sleepKarena piyama atau baju tidur hanya dipakai di malam hari, banyak orang yang memakainya lebih dari satu kali. Bahkan dalam sebuah survei ada orang yang menggunakan baju tidurnya selama 13 kali sebelum mencucinya. Padahal tidur memakai pakaian yang sudah berhari-hari tak dicuci dapat menyebabkan infeksi kulit

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Saat tidur, tentu dibutuhkan pakaian yang longgar dan nyaman. Sebab pakaian yang ketat akan menggang­gu aliran darah serta menimbulkan ruam di kulit yang mampu membuat tidur tidak nyenyak. Untuk itu, disarankan menggunakan piyama atau pakaiantidur yang longgar saat tidur.

Karena hanya digunakan untuk tidur dan tidak beraktivitas berat, maka seringkali Anda tidak memperhatikan kondisi pakaian. Anda berpikiran bahwa piyama selalu bersih dan ja­rang menggantinya. Tak jarang banyak orang menggunakan piyama yang sama selama 2 minggu berturut-turut.

Namun, ternyata kebiasaan ini bisa ber­akibat buruk bagi kesehatan kulit. “Piyama mengenai seluruh permukaan kulit Anda den­gan waktu yang lama. Hal ini berarti bahwa mikroorganisme dan bakteri juga menempel di tubuh Anda. Salah satu jenis bakteri yang kami temukan adalah staphylococcus yang dapat menyebabkan infeksi jika mereka ma­suk ke dalam luka kulit,” terang Profesor Sally Bloomfield, peneliti dari London School of Hy­giene & Tropical Medicine.

BACA JUGA :  8 Penyebab Susah Turunkan Berat Badan, Simak Ini

Selain itu Profesor Saly juga mengatakan bahwa piyama yang telah dipakai selama dua minggu mampu mengontaminasi pakaian lainnya ketika dicuci karena tumpukan bak­teri di dalamnya. “Menjaga kesehatan tubuh berkaitan pula dengan pakaian yang Anda ke­nakan. Sebab pakaian ibarat kulit kedua Anda. Oleh karena itu selalu jaga kebersihan pakaian yang Anda kenakan.” Tambahnya.

Mengenakan pakaian tidur begitu lama dapat menyebabkan infeksi kulit, sistitis dan bahkan methicillin-resistant Staphylococcus au­reus (MRSA). MRSA atau adalah salah satu tipe bakteri Staphylococcus yang ditemukan pada kulit dan hidung yang kebal terhadap antibiotik.

“Cukup banyak dari kita membawa bakteri staphylococcus, yang dapat menyebabkan in­feksi jika mereka masuk ke luka dan memar dan kita semua membawa bakteri E coli di usus kita. Sekali lagi, sebagian besar strain ti­dak berbahaya. Tapi kalau mereka masuk ke dalam saluran kemih dapat menyebabkan in­feksi yang akan menyebabkan sistitis. Beber­apa orang membawa MRSA, yang jelas akan sangat sulit untuk diobati terutama dengan resistensi antibiotic,” urainya.

BACA JUGA :  Enak dan Menyehatkan Tubuh, Ini Dia 5 Manfaat Konsumsi Sarang Burung Walet

Profesor Sally Bloomfield juga mengatakan sel-sel kulit yang terdapat pada pakaian tidur mengandung mikroorganisme yang dapat me­nyebabkan penyakit jika mereka menyebar.

Oleh karen aitu Bloomfield menyarankan agar mencuci pakaian tidur minimal sekali seminggu. Mencuci akan menyingkirkan mik­roba. Tetapi mikroba yang disingkirkan akan lebih sulit jika kita tidak mencuci pakaian itu sampai dua minggu karena mikrobanya sudah berkembang biak.

“Mikroba tersebut bisa berpindah ke pak­aian dalam atau pakaian lain. Ini tentu penting jika kita tinggal di asrama yang berisi beber­apa orang atau sebuah keluarga yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak,” katanya.

============================================================
============================================================
============================================================