JAKARTA, TODAYÂ – Praveen Jordan/Debby Susanto siap diÂtarget medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Gelar juara All England 2016 dijadikan ganda campuran Indonesia itu sebagai modal. Sukses Praveen/Debby menjadi juara All England memÂberi angin segar bagi persiapan Indonesia seiring inkonsistensi prestasi Tontowi Ahmad/LiliÂyana Natsir di nomor yang sama.
Praveen/Debby kini diharapkan menjadi ujung tombak kedua nomor ganda campuran pada Olimpiade di bulan Agustus depan. Keduanya kompak tak keberatan dengan target itu mesÂki masih berjuang untuk menÂgamankan posisi delapan besar dunia hingga akhir April nanti.
“Secara prubadi saya beÂlum puas dengan prestasi ini. Justru ini merupakan awal prestasi makanya jangan disaÂma-samakan dengan Ci Butet (Liliyana Natsir, Red),†kata Debby usai pemberian bonus All England di Jakarta, Selasa (22/3/2016). “Saya siap untuk menjadi tumpuan ke OlimÂpiade Rio. Saya siap ditarget emas Olimpiade!†ucap dia.
Senada, Praveen juga tak keberatan dengan target di Olimpiade tersebut. Pemain kelahiran Bontang 21 tahun lalu tersebut menyatakan, “Kami sudah mendapatkan kepercayÂaan saat ini, kenapa harus tidak siap,†imbuhnya.
Akan tetapi, Praveen tidak mau dianggap menjadi pesaÂing Tontowi/Liliyana ke ajang olahraga paling akbar sejagad tersebut. “Kami anggap kami masih pelapis mereka berdua dan harus banyak mengejar prestasi mereka. Kan baru sekali juara,†tutur Praveen.
Hingga saat ini, keduanya masih ada di urutan ketujuh race to Olympic. Hingga akhir April sebagai batas pengumÂpulan poin Olimpaide, mereka masih menyisakan stidaknya dua turnamen besar, Malaysia Terbuka dan Singapura TerbuÂka. Sementara, Tontowi/LiliyaÂna ada di urutan keempat race to Olympic. Sebuah negara bisa mengirimkan dua wakil di nomor ganda asalkan ada dua pasangan di peringkat delapan besar.
(Imam/net)