BANDUNG, TODAYÂ – Pelatih Persib Bandung Dejan Antonic mengungÂkapkan kemarahannya kepada waÂsit seusai timnya menyerah 0-2 dari Arema Cronus pada final Piala BhayÂangkara di Stadion Utama Gelora Bung Karno(SUGBK) Jakarta, Minggu (3/4/2016) malam. Dua gol Arema diÂcetak Raphael Maitimo dan Sunarto.
“Pertama saya minta maaf kareÂna saya marah sekali. Saya enggak akan bicara di belakang, saya akan berbicara saat ini juga. Game (perÂtandingan) hari ini luar biasa disakÂsikan 90 ribu penonton datang. Kita lihat semangat suporter bobotoh. Ini pertandingan panas dan bagus. Saya senang sepak bola Indonesia kembali bergaitrah,” ungkap Dejan.
Tapi ia menyinggung soal kepeÂmimpinan wasit yang dinilainya suÂdah mencederai pertandingan.
“ Satu orang di sini bikin sirkus. Wasit bikin masalah dan kejadian di sini seperti di Bandung. Bukan peÂmain Arema atau Persib. Kita ingin perbaiki sepak bola Indonesia dan pendidikan wasit sangat jelek,” jelasÂnya.
Menurutnya, tak semestinya seÂgala keputusan wasit dapat dibenaÂrkan. Karena selama ini, pelatih dan pemain yang harus selalu meÂmahami keputusan wasit. “Kenapa harus mengerti dia, sedangkan dia tak mengerti kita. Saya senang lihat Arema bagus. Tapi ya kita tidak puas dengan kinerja wasit,” ungkapnya.
Wasit Buruk Jangan Pimpin ISC
Wasit yang memimpin pertandÂingan final Piala Bhayangkara antara Arema vs Persib, Minggu (3/4), Nuzur Fadillah, menjadi topik hangat yang diperbincangkan. Sebabnya adalah ia dianggap sebagai biang masalah atas kekalahan 2-0 Persib atas Arema di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Keputusannya banyak dianggap konÂtroversi terlebih atas kartu merah full back Persib Rudolof Yanto Basna.
Back asing Persib Vladimir VujoÂvic sampai-sampai mengejar wasit pasca pertandingan kedalam ruanÂgan ganti atas kekesalannya diusili Nuzur. Selain pelatih Persib, Dejan Antonic yang sangat murka, manajer Persib Umuh Muchtar pun mengakui sangat geram dengan kepemimpiÂnan sang pengadil lapangan Minggu malam itu.
Menurut Umuh kartu kuning kedua Basna, dan menyusul kartu merah, tidak perlu diberikan. NiÂatan Basna hanya membuang botol ke luar lapangan. “Tadi sangat keliÂhatan sekali wasit sangat tidak benar. Dia (Basna) cuman membuang botol, kenapa harus di kartu merah? Itu tiÂdak perlu itu,†kata Umuh ditemui usai laga.
Ia menegaskan wasit Nuzur FadilÂlah adalah wasit paling buruk dalam gelaran final yang terjadi. Umuh meÂnilai tidak semestinya ia ditugaskan dan seharusnya diganti. “Sudah jelas wasit paling butut, sudah diperingatÂkan tadi dan kenapa enggak diganÂti?,†tanyanya.
Laga sempat terhenti beberapa menit tepatnya menit ke-70 karena Persib melakukan mogok bermain. Namun hingga akhirnya Persib melanjutkan pertandingan karena menghormati Presiden Jokowidodo dan Kapolri Bhayangkara yang hadir menyaksikan.
“Kalau tidak hormat terus terang saya dikasih kartu merah mau berÂhenti cuman tenang ajah hormat ada kapolri kalau bukan kapolri sudah berhenti,†tandasnya.
(Imam/net)