Untitled-11KABAR gembira bagi yang ingin memiliki rumah secara kredit, melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Selama April 2016, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menggelar promo Kartini.

Oleh : Yuska Apitya
[email protected]

Program khusus untuk produk KPR non subsidi, Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), Kredit Agunan Rumah (KAR) dan Kredit Ringan BTN ini memberi keringa­nan.

Diskon KPR itu diperuntukkan bagi Wanita Indonesia dalam rangka me­nyambut dan merayakan Hari Kar­tini yang jatuh 21 April 2016. “Jadi promo ini diberikan khusus mem­peringati jasa Kartini dalam memban­gun karakter bangsa, promo diskon ini diperuntukkan untuk wanita-wani­ta Indonesia,” ujar Kepala Divisi Non Subsidized Mortgage and Consumer Landing BTN, Suryanti Agustinar, di Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Keringanan dimaksud adalah keringanan dalam biaya proses un­tuk pengajuan kredit KPR/KPA/KAR/ Kredit Ringan BTN untuk Wanita In­donesia yaitu:

  • Diskon biaya administrasi 50%
  • Diskon biaya provisi Bank 50%

“Bagi calon debitur wanita yang akan kredit di bulan ini kami kasih fasilitas diskon-diskon biaya antara lain biaya provisi 50%, biaya admin­istrasi 50%. Provisi tuh gini misal kita dapat plafon Rp 500 juta itu kan harus bayar provisi 50% sekitar Rp 5 juta nah dengan ada promo ini cuk­up bayar setengahnya aja Rp 2,5 juta misalnya,” lanjut Suryanti.

Selain keringanan biaya proses di atas, BTN juga memberikan ke­mudahan kepada masyarakat untuk memiliki rumah atau apartemen ida­man dari fasilitas KPR dan KPA Non Subsidi BTN berupa keringanan suku bunga dan uang muka yang menarik yaitu:

BACA JUGA :  Makan Siang dengan Ayam Suwir Bumbu Pedas Asam yang Bikin Menggugah Selera Keluarga

Uang muka:

  • Uang muka mulai dari 5% untuk rumah tapak untuk tipe bangunan luas sd 70m2 dan fasilitas kredit per­tama (FK I)
  • Uang muka mulai dari 10% un­tuk apartemen idaman untuk tipe bangunan 22 sd 70 m2 dan fasilitas kredit pertama (FK I)

Suku bunga:

  • Suku bunga KPR/KPA Non Sub­sidi 9,6% fixed 1 tahun
  • Suku bunga KPR/KPA Non Sub­sidi 9,9% fixed 2 tahun
  • Suku bunga KPR/KPA Non Sub­sidi 10,6% fixed 3 tahun
  • Ketentuan suku bunga di atas berlaku untuk akad kredit sd 30 April 2016

“Disamping itu program ini juga dikombinasikan dengan uang muka ringan KPR BTN uang muka mulai dari 5% untuk bangunan maksimal 70 m2 untuk fasilitas kredit pertama dan KPA mulai 10% untuk fasilitas kredit pertama dan luas bangunan 70 m2. Bunga promosi yang ditawarkan juga bersaing mulai dari 9,6% untuk fixed satu tahun, 9,9% fixed 2 tahun, dan 10,6% untuk fixed 3 tahun,” kata Yanti.

Ia mengatakan target penyaluran KPR ini diharapkan bisa mencapai Rp 300 miliar selama promosi berlang­sung.

“Targetnya keseluruhan bisa ca­pai Rp 300 miliar selama promosi berlangsung sampai 30 April 2016, kita juga sudah sebarkan promo ini melalui media sosial dan pengem­bang-pengembang. Diharapkan juga masyarakat bisa memanfaatkan pro­mo ini,” tuturnya.

BACA JUGA :  Gunung Semeru Letuskan Abu Vulkanis Setinggi 700 Meter di Atas Puncak Senin Pagi Ini

Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) PT Bank Tabungan Neg­ara Tbk (BTN) memang terus bergulir.

Direktur Utama BTN, Maryono, mengatakan, realisasi KPR hingga 18 Maret 2016 sudah disalurkan ke 45 ribu unit rumah.

“Realisasi KPR kita per 18 maret 2016 sudah mencapai 32 ribu unit. Ka­lau sama konstruksinya kurang lebih sudah mencapai 45 ribu unit,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2016 di kantornya, Selasa (12/4/2016).

Ia menambahkan, meski sempat mengalami perlambatan, namun pembiayaan KPR dalam program sejuta rumah mengalami pening­katan hingga 20% selama 2 bulan pertama.

“Perkembangan program sejuta rumah kita bergulir terus walaupun pada umumnya situasi satu atau dua bulan pertama ini melambat tapi kami dalam meningkatkan KPR terus tumbuh,” tambah Maryono.

Selain itu, Bank BTN juga akan memperluas segmentasi masyarakat yang bisa mendapatkan KPR dalam program satu juta rumah.

Sebelumnya, segmentasi hanya untuk pegawai negeri, namun seka­rang KPR juga terbuka untuk pekerja dengan BPJS, dan masyarakat dengan pendapatan tidak tetap.

“Ini tiga segmen (pegawai negeri, pekerja dengan BPJS, dan masyarakat dengan pendapatan tidak tetap) yang jadi prioritas kita tahun ini,” tandas­nya. (*)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================