Memakai-Hand-BODY-LOTION-yang-Bagus1Demi tampil secara sempurna, banyak kaum hawa yang sengaja menghilangkan rambut di area yang tidak diinginkan. Banyak sekali rambut di area tertentu yang dihilangkan dengan waxing. Yang paling sering diwaxing adalah rambut di daerah kaki. Tetapi waxing juga bisa digunakan untuk menghilangkan rambut di atas bibir atau alis. Terkadang demi tampil sempurna, para wanita tidak memikirkan efek samping perawatan yang dilakukan, seperti waxing yang dapat merusak kesehatan kulit.

Latifa Fitria

Menurut dokter Nadia Octavia, dengan melakukan waxing pada kulit, terutama pada area genital, otomatis akan melenyapkan perlindungan yang dimiliki. Wax juga bisa mengelupas lapisan kulit paling luar organ vital dan membuat kulit di sekelilingnya teriritasi, sehingga menjadi ’gerbang’ masuknya bakteri ke dalam tubuh.

“Disarankan agar orang-orang yang menderita diabetes, ginjal kronis atau penyakit hati, yang mempunyai kondisi kulit seperti eczema atau psoriasis, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah untuk menghindari waxing sama sekali,” urainya.

Apalagi, lilin merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses waxing. Jika ada kesalahan dalam pengolesan lilit ke kulit bisa mengakibatkan kulit kamu terbakar. Karena memang kadar panas harus pas saat dioleskan untuk mencabut rambut. Selain itu, pengelupasan kulit juga akan terjadi karena krim yang digunakan untuk mencabut rambut. Bahkan sel-sel pada kulit kamu juga bisa terangkat.

BACA JUGA :  Wajib Perhatikan Ini, 5 Penyebab Trombosit Turun yang Perlu Diketahui

“Mencabut rambut pada tubuh dengan waxing juga diiringi oleh pertumbuhan rambut yang baru. Meskipun rambut baru ini masih lemah dan tidak terlalu lebat. Rambut-rambut yang baru tumbuh tersebut bisa menyebabkan infeksi pada kulit kamu karena proses waxing yang mencabut rambut hingga akar-akarnya,” ujarnya.

Selain itu, terlalu sering melakukan waxing bisa menjadi kulit kamu berkerut. Hal ini terjadi karena tingkat elastisitas pada kulit mulai berkurang akibat proses waxing. Pengolesan lilin pada saat waxing merupakan penyebab utama kulit kamu elastisitasnya hilang. “Jika kulit kamu terlalu sensitif, hal ini bisa mengakibatkan alergi. Jadi, sebelum melakukan waxing ada baiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Selain itu, kulit yang sensitif juga bisa mengakibatkan kulit berdarah akibat proses waxing,” kata dia.

Ia menyarankan, agar wanita memperhatikan perubahan kondisi tubuh setelah melakukan waxing, jika timbul gatal-gatal, ruam, nyeri, bengkak atau demam, segera pergi ke dokter setempat. “Untuk menghindari resiko lebih lanjut, sebaiknya Anda mengkonsultasikannya terlebih dahulu ke dokter Anda sebelum melakukan waxing, karena resiko yang akan didapatnya dapat melebihi kebanggaan yang Anda rasakan setelah melakukannya,” tuturnya.

BACA JUGA :  Penderita Autoimun Harus Hindari 5 Makanan Ini!

Wax merupakan metode pencabutan rambut secara total area sekitar alat kelamin dan selangkang, mulai dari daerah vulva, perineum (daerah antara vagina dan anus) hingga ke daerah anus. Metode ini sering menuai kontroversi mulai dari rasa sakit hingga efek samping yang ditimbulkan terutama di bidang kesehatan.

Secara anatomi, daerah ini merupakan daerah yang sensitif. Mulai dari lapisan kulit yang relatif tipis, banyak pembuluh darah dan jaringan syaraf dan ditambah lagi adanya mikroorganisme yang memang secara normal berada di daerah tersebut. Dari sudut pandang anatomi saja sudah terbayang, efek samping apa saja yang mungkin timbul apabila kita melakukan intervensi di area anal dan genital, apalagi waxing.

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================