Untitled-9MUSYAWARAH Nasional Luas Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali yang sempat rituh itu, ternyata tak banyak mengubah komposisi elite beringin. Dengan terpilihnya Setya Novanto sebagai ketum dan Idrus Markam sebagai sekjen, Partai Beringin masih dikuasai Aburizal Bakrie yang didapuk sebagai ketua Dewan Penasihat.

YUSKA APITYA AJI ISWANTO
[email protected]

Setya Novanto resmi menjadi Ketum Golkar setelah menang telak di voting putaran perta­ma, sementara Ade Komarudin memutuskan tak melanjutkan pemungutan putaran kedua.

Pada voting putaran pertama, suara yang didapat Novanto 277 dan Ade Ko­marudin (Akom) hanya 173 dari total 55  Putaran kedua tak dilangsungkan karena Akom memutuskan mundur.

Dalam pidato perdadanya, Ketua Umum Golkar terpilih, Setya Novanto, kepada para mantan pesaingnya, meminta bantuan untuk membesarkan partai. “Ini bukan ke­menangan saya pribadi dan tim, tapi ke­menangan kita semua, kemenangan Partai Golkar,” ungkap Novanto dalam pidatonya di BNDCC, Bali, Selasa (17/5/2016).

Novanto pun menjanjikan kepada para mantan caketum Golkar untuk masuk dalam kepengurusan yang dipimpinnya. Selain Akom, para mantan caketum lain­nya adalah Airlangga Hartarto, Mahyudin, Aziz Syamsuddin, Priyo Budi Santoso, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo. Dia meminta bantuan kepada kader Golkar daerah untuk mendukungnya memimpin partai berlambang pohon beringin itu se­lama tiga tahun ke depan. “Saya sampaikan penghargaan kepada caketum, walau kita berkompetisi, tapi kita tetap bersaudara. Mari kita bekerja sama. Saya tidak bisa me­mimpin partai besar ini tanpa bantuan dari saudara-saudara semua,” ucap Novanto. “Bantuan saya harapkan juga dari kader-kader Golkar termasuk yang di daerah. Ini saatnya kita bangkit. Oleh karena masa bakti kepengurusan tinggal 3 tahun, kita perlu lakukan akselerasi atau percepatan,” sambungnya.

Dalam kepemimpinan barunya, Nov­anto berjanji untuk melepaskan jabatannya sebagai Ketua Fraksi Golkar. Selain itu dia mencanangkan program kerja 100 hari un­tuk jangka pendek. “Saya pastikan rekonsi­liasi dapat berjalan dengan baik dari pusat hingga daerah. Rekonsiliasi harus total. Saya akan siap, 24 jam telepon saya akan nyal­akan. Silakan telepon,” kata Novanto.

Acara penutupan Munaslub ini dihadiri oleh Mendagri Tjahjo Kumolo yang mewakili Presiden Joko Widodo untuk menutup mu­naslub. Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang dan mantan Ketum Golkar yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina, Aburizal Bakrie. “Saya ucapkan terima kasih kepada Wakil Ketua MPR Bapak Oesman Sapto Odang, beliau mestinya berangkat ke Korea, tapi karena concern ke Golkar, maka masih di sini,” tutup Novanto.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kabupaten Bogor, Rabu 15 Mei 2024

Novanto sudah memilih orang untuk mengisi jabatan strategis. Dalam pidatonya di acara penutupan, Novanto mengawalinya dengan menyapa mantan Ketum Aburizal Bakrie yang kini diangkat menjadi Ketua Dewan Pembina. “Yang terhormat Bapak Mendagri Tjahjo Kumolo, yang terhormat Ketua Dewan Penasihat Aburizal Bakrie,” ujar Novanto keliru mengucapkan jabatan Ical.

Novanto langsung memperbaiki ketika diingatkan oleh para peserta Munaslub. “Mohon maaf ini baru belajar jadi ketum,” ucapnya, berkelakar disambut tawa hadirin.

Kemudian pria yang berjanji untuk me­lepas jabatan Ketua Fraksi Golkar DPR itu lalu menjelaskan bahwa setelah diadakan rapat, pihaknya telah menentukan kader Golkar untuk mengisi jabatan strategis. Un­tuk formatur lainnya akan disusun dalam waktu sekitar dua pekan usai Munaslub di­tutup.

“Sebelum saya jadi ketum banyak yang minta jadi formatur. Di tempat saya sudah jadi formaturnya, karena dipilih DPD tingkat I. Telah diputuskan dengan berbagai per­timbangan dan perlu ada waktu karena su­sunan formatur yang cukup banyak,” jelas Novanto.

“Untuk Sekjen Bapak Idrus Marham, Bendum Bapak Robert Kardinal, Ketua Har­ian Nurdin Halid. Formatur ini akan bekerja paling lambat maksimal 15 hari, Sabtu kita akan rapat,” lanjutnya mengumumkan.

Kemudian Novanto meminta Idrus, Rob­ert, dan Nurdin untuk menampung segala masukan-masukan terkait susunan formatur atau kepengurusan Golkar. Terutama untuk mereka yang terlibat dalam Munaslub dan proses pemenangannya. “Kita harapkan anggota yang betul-betul ingin aktif, tidak hanya orang yang ditaruh di tempat-tempat tapi tidak bekerja karena waktu kita hanya 3,5 tahun,” ucap Novanto Mantan Ketua DPR tersebut berjanji un­tuk bekerja maksimal bagi Golkar. Yakni den­gan roadshow mendatangi DPD Golkar baik tingkat I dan tingkat II. “Karena waktu san­gat pendek dan karena pak menteri harus segera kembali, maka saya harus sampaikan di pidato terakhir,” jelas dia.

Usai memberikan pidato terakhir, si­dang paripurna dilanjutkan dengan prosesi pelantikan Novanto sebagai Ketua Umum Golkar. Nurdin Halid yang bertindak sebagai Pimpinan Munaslub memberikan panji-panji Golkar kepada Novanto. “Saya terima panji-panji ini untuk dikibarkan di seluruh Indonesia,” ucap Novanto lantang.

Usai pelantikan, Nurdin menjelaskan soal formatur pengurus DPP Golkar akan di­kukuhkan dalam forum Rapimnas. Pemben­tukan formatur DPP juga sekaligus dilakukan bersamaan dengan penyusunan formatur Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Dewan Pertimbangan. Kemudian Nurdin menutup sidang paripurna Munaslub. “Selesailah su­dah rangkaian Munaslub Partai Golkar yang dimulai dari tanggal 13-17 Mei 2016. Den­gan mengucapkan bismillah, seluruh sidang-sidang munas luar biasa saya tutup dengan resmi,” tegas Nurdin sambil mengetuk palu.

BACA JUGA :  Surat Edaran Soal Study Tour, Pj Wali Kota Bogor Imbau Kegiatan di Dalam Kota

Selesai penutupan sidang paripurna, acara langsung dilanjutkan dengan penutu­pan acara Munaslub. Tidak semua mantan caketum Golkar hadir di lokasi, termasuk Ade Komarudin.

Sementara itu, Aburizal Bakrie ber­harap Novanto memasukkan tujuh eks calon ketua umum ke jajaran elite Golkar. “Para eks calon ketua umum,” kata Ical, menyapa para eks caketum dari mimbar penutupan Munaslub Golkar 2016 di Nusa Dua Hall, Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Selasa (17/5/2016).

Ical melanjutkan, para eks caketum perlu diakomodasi oleh Novanto masuk ke struktur kepengurusan Golkar yang baru. “Saya harapkan, Pak Novanto, nanti (eks ca­ketum) masuk semua ke dalam kepenguru­san,” kata Ical.

Sekitar 500 peserta Munaslub bertepuk tangan mendengar saran Ical untuk Nov­anto. Ical menilai gelaran Munaslub ini ber­jalan baik. “Winston Churchill mengatakan, kalau saat perang kita berjuang sekuat tena­ga, namun saat damai kita cari satu kesatu­an pandangan. ‘In war resolution, in peace magnanimity’,” kata Ical.

Sementara, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberikan tanggapan atas terpilihnya Setya Novanto sebagai ketua umum Golkar periode 2016-2019. Novanto, kata JK, terpil­ih melalui proses Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang demokratis.

JK juga memberikan komentar terkait sosok Novanto yang kontroversial karena sempat tersangkut kasus ‘Papa Minta Sa­ham’. Kasus yang merupakan pelesetan dari dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden oleh Novanto itu saat ini masih di Kejaksaan Agung. “Cara demokrasi dengan hukum tentu ada perbedaan, ada juga hal-hal yang saling terkait. Tapi itu nanti masalah pribadi,” kata Wapres JK kepada wartawan usai menghadiri apel Bela Negara di Stadion H Soedirman, Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (17/5/2016) siang.

Soal peluang Golkar masuk kabinet setelah resmi mendukung pemerintah, JK yang juga mantan Ketum Golkar itu menye­but bahwa peluang tersebut ada. Namun hingga kini belum ada pembicaraan.

Menurut JK, semua partai politik tentu mendukung pemerintah untuk menciptakan stabilitas politik, termasuk Golkar. Oleh karenanya dia mengajak Golar bersama par­tai lain turut bersama-

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================