Site-Plan-17BEBERAPA konsultan properti melihat potensi besar pasar properti di kota penyangga. Salah satunya konsultan properti Coldwell Banker Commercial Indonesia, menyebutkan Sawangan Depok adalah pasar properti yang tepat untuk pertumbuhan properti residensial atau perumahan dan pusat ritel seiring pembangunan akses jalan tol Depok-Antasari (Dasari).

Oleh : Winda Herviana
[email protected] Direktur Coldwell Banker Commer­cial Strategic Ad­visory, Tommy H Bastamy, men­gungkapkan, Sawangan Depok dapat menjadi salah satu dae­rah favorit masyarakat untuk membeli atau berinvestasi di perumahan atau apartemen, termasuk properti komersial seperti ruko dan ritel. Selama ini, pusat pertumbuhan prop­erti di Depok masih didominasi daerah Margonda.

“Sawangan Depok itu ma­sih prospek dengan residen­sial atau perumahan, juga ritel seiring pembangunan dan pengembangan akses jalan tol Depok-Antasari. Infrastruk­tur ini akan menjadi trigger buat Sawangan untuk berkem­bang,” ujar dia saat Konferensi Pers di Hotel Le Meridien, Ja­karta, Rabu (18/5/2016).

Tommy mengakui, untuk properti lain yakni perkan­toran dan hotel, kota Sawangan Depok masih membutuhkan rangsangan untuk menumbuh­kan sektor tersebut. Misalnya saja ada relokasi perusahaan besar dari daerah lain ke kota Sawangan, maka akan me­munculkan bisnis-bisnis lain di daerah itu. Jika pusat bisnis tumbuh, maka hotel pun tidak menutup kemungkinan akan terbangun.

“Jadi Sawangan perlu di cre­ate untuk menimbulkan mul­tiplier effect ke properti lain, seperti perkantoran dan hotel. Tapi untuk saat ini lebih ke arah perumahan mulai dari yang high sampai low, serta komersial dan ritel,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Pres­iden Coldwell Banker Com­mercial Strategic Advisory Indonesia, Dani Indra Bhatara mengatakan, pembangunan infrastruktur tol akan berdam­pak signifikan terhadap per­tumbuhan pasar properti dan kenaikan harga tanah dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini bisa terjadi di Sawan­gan, Depok.

“Yang kita amati, kalau dibangun tol atau akses infra­struktur lain, maka harga ta­nah perumahan bisa melonjak 20 hingga 30 persen dalam waktu 10 tahun. Jadi misalnya sebelumnya harga tanah cuma Rp 1 juta bisa jadi Rp 10 juta per meter dalam kurun 10 tahun,” tutur dia.

Dani mengungkapkan, ka­wasan Serpong, Alam Sutra, Bekasi dan Sentul menjadi contoh daerah-daerah yang terimbas be­sar dari pembangunan infrastruk­tur. “Paling tinggi itu alam sutra, harga tanahnya dalam waktu 10 tahun naik sangat tinggi sampai 30 persen per tahun,” kata Dani.

(liputan6.com)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================