Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono mengatakan bakal berÂtindak tegas. Tapi seperti apa sanksinya, Joko mengaku menyÂerahkan keputusannya kepada Komisi Disiplin. “Sejak kemarin kami masih intens mencari inÂformasi dari panpel, match comÂmissioner. Ini menjadi domain komisi disiplin dan kami akan segera bersidang pada Kamis (26/5) mendatang,†ujar Joko diÂlansir detikSport.
“Dari waktu yang sekarang, kami bisa mendapatkan inforÂmasi yang utuh agar keputusan yang diambil dan upaya-upaya ke depan lebih akurat,†tegasnya.
Menpora Minta Sanksi Tegas
Menteri Pemuda dan OlahÂraga (Menpora), Imam Nahrawi turut mengecam kericuhan suÂporter Persegres Gresik United dan PS TNI. Dia minta PT GTS selaku operator kompetisi bertinÂdak tegas.
“Saya sangat menyesalkan dan mengutuk keras atas keÂjadian ini. Sakit hati saya ketika mendengar meninggalnya suÂporter (PSS Sleman),†ujar Imam, mengomentari kericuhan dalam partai kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) itu.
Imam menilai insiden itu terÂjadi akibat tidak adanya kontrol keamanan. Ia kian gemas karena hal itu terjadi ketika pemerintah amat menginginkan perbaikan tata kelola sepakbola tanah air. “Memudarnya kontrol keamanÂan ini artinya menghilangkan keÂamanan dan kenyamanan suporÂter. Padahal harapan kami adalah perubahan tata kelola sepakbola yang aman nyaman,†ucapnya.
Untuk menangani dan mengÂhindari kejadian serupa, Menpora meminta operator membuat reguÂlasi yang jelas. Dia berharap, operÂator tidak hanya menunggu lapoÂran dari panpel tapi juga bekerja sama dengan aparat hukum.
“Ini butuh regulasi dan komitÂmen. Ini adalah warning terakhir ke operator. Ayo… kerja sama dengan aparat hukum, jangan hanya tunggu laporan dari PanÂpel. Kalau tidak, artinya ada pemÂbiaran. Siapa pun pelakunya harÂus dihukum, meskipun pelakunya juga aparat hukum. Saya ingin liÂhat regulasinya, tindakan tegas kepada klub,†sebut Menpora.
Dengan kejadian itu, MenpoÂra menegaskan harus ada sanksi berat yang diberikan. Seperti misÂalnya pengurangan poin, denda, sampai diskualifikasi dari liga.
“Harus ada sanksi seperti pengurangan poin, denda dana, sampai dikeluarkan dari liga atau turnamen. Sehingga klub pun ada rasa memiliki kepada liga. (Kalau) Tindakan hukum tidak ada, pencoretan tidak ada, beÂrarti tidak ada perubahan,†ujar Menpora.
“Kami sendiri sudah SMS dan telepon kepada operator. Pasti kejadian ini di luar kontrol, karena antisipasinya tak memaÂdai. Penonton datang ke stadion itu kan ingin aman dan nyaman. Tapi ini tidak ada jaminan, tapi korban berjatuhan kenapa diterÂuskan,†tuturnya.