Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono mengatakan bakal ber­tindak tegas. Tapi seperti apa sanksinya, Joko mengaku meny­erahkan keputusannya kepada Komisi Disiplin. “Sejak kemarin kami masih intens mencari in­formasi dari panpel, match com­missioner. Ini menjadi domain komisi disiplin dan kami akan segera bersidang pada Kamis (26/5) mendatang,” ujar Joko di­lansir detikSport.

“Dari waktu yang sekarang, kami bisa mendapatkan infor­masi yang utuh agar keputusan yang diambil dan upaya-upaya ke depan lebih akurat,” tegasnya.

Menpora Minta Sanksi Tegas

Menteri Pemuda dan Olah­raga (Menpora), Imam Nahrawi turut mengecam kericuhan su­porter Persegres Gresik United dan PS TNI. Dia minta PT GTS selaku operator kompetisi bertin­dak tegas.

“Saya sangat menyesalkan dan mengutuk keras atas ke­jadian ini. Sakit hati saya ketika mendengar meninggalnya su­porter (PSS Sleman),” ujar Imam, mengomentari kericuhan dalam partai kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) itu.

BACA JUGA :  STY Optimis Menang Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23

Imam menilai insiden itu ter­jadi akibat tidak adanya kontrol keamanan. Ia kian gemas karena hal itu terjadi ketika pemerintah amat menginginkan perbaikan tata kelola sepakbola tanah air. “Memudarnya kontrol keaman­an ini artinya menghilangkan ke­amanan dan kenyamanan supor­ter. Padahal harapan kami adalah perubahan tata kelola sepakbola yang aman nyaman,” ucapnya.

Untuk menangani dan meng­hindari kejadian serupa, Menpora meminta operator membuat regu­lasi yang jelas. Dia berharap, oper­ator tidak hanya menunggu lapo­ran dari panpel tapi juga bekerja sama dengan aparat hukum.

“Ini butuh regulasi dan komit­men. Ini adalah warning terakhir ke operator. Ayo… kerja sama dengan aparat hukum, jangan hanya tunggu laporan dari Pan­pel. Kalau tidak, artinya ada pem­biaran. Siapa pun pelakunya har­us dihukum, meskipun pelakunya juga aparat hukum. Saya ingin li­hat regulasinya, tindakan tegas kepada klub,” sebut Menpora.

BACA JUGA :  Rafael Struick Yakin Timnas Indonesia Mampu Tumbangkan Uzbekistan

Dengan kejadian itu, Menpo­ra menegaskan harus ada sanksi berat yang diberikan. Seperti mis­alnya pengurangan poin, denda, sampai diskualifikasi dari liga.

“Harus ada sanksi seperti pengurangan poin, denda dana, sampai dikeluarkan dari liga atau turnamen. Sehingga klub pun ada rasa memiliki kepada liga. (Kalau) Tindakan hukum tidak ada, pencoretan tidak ada, be­rarti tidak ada perubahan,” ujar Menpora.

“Kami sendiri sudah SMS dan telepon kepada operator. Pasti kejadian ini di luar kontrol, karena antisipasinya tak mema­dai. Penonton datang ke stadion itu kan ingin aman dan nyaman. Tapi ini tidak ada jaminan, tapi korban berjatuhan kenapa diter­uskan,” tuturnya.

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================