48912287JAKARTA, TODAY – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. yang pada ta­hun ini memasuki umur ke-55 tahun, memperkuat penyaluran kredit sektor UMKM dengan suku bunga sebesar 8,55 persen, guna mengukuhkan diri sebagai bank yang telah menasional.

Direktur Utama Bank BJB, Ah­mad Irfan menyatakan, menyam­but hari ulang tahun (HUT) ke-55, perseroannya mengusung seman­gat atau tema Membangun Indo­nesia Memahami Negeri di mana kiprah bisnis Bank BJB akan dis­elaraskan dengan program pem­bangunan Tanah Air.

Salah satu bentuk dukungan kepada program pemerintah dalam pembangunan ekonomi, yakni menetapkan bunga kredit kepada sektor usaha mikro, ke­cil, dan menengah (UMKM) sebe­sar 8,55 persen, di bawah bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang berada di level 9 persen.

“Kami memberikan satu pro­gram untuk menggerakkan roda perekonomian di daerah, khu­susnya Jabar dan Banten. Kami harapkan dengan suku bunga itu, bisa mendorong dan membang­kitkan perekonomian di pede­saan,” ujarnya seperti dikutip Bis­nis.com, Rabu (25/5/2016).

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Thailand Open 2024, 14 - 19 Mei 2024

Menurut dia, landasan per­seroannya mendukung pro­gram pemerintah dan otoritas menekan suku bunga ke level sin­gle digit, dengan berani memberi­kan program suku bunga efektif 8,55 persen bagi UMKM tersebut, adalah cost of fund Bank BJB yang dinilainya sudah membaik.

“BJB berkiprah dalam pem­bangunan Indonesia. BJB siap untuk membangun infrastruktur dan aspek lainnya, termasuk siap membangun UMKM yang ada di Indonesia, khususnya Jabar dan Banten,” katanya.

Adapun untuk menekan non-performing loan (NPL/ kredit bermasalah), Irfan menu­turkan Bank BJB telah menggu­lirkan program edukasi kepada para pelaku UMKM agar mereka memahami manajemen bisnis, termasuk mengatur keuangan, sehingga mampu melakukan pengembalian.

“BJB sudah melakukan pro­gram Berdaya dan Berbudaya, sehingga kami akan bisa menge­liminasi NPL. UMKM yang kami beri modal, benar-benar dia siap untuk mengembalikan dananya kepada bank,” sebutnya.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor, 14 Mei 2024

Dia menyebutkan strategi ekspansi penyaluran kredit yang dilakukan perseroannya akan mengubah secara bertahap ke­beradaan Waroeng BJB dan beralih menggunakan sistem kluster dengan radius pen­etrasi sejauh 5 kilometer dari kantor Bank BJB terdekat.

“Memang kami inventari­sasi Waroeng BJB itu, seka­rang menjadi BJB Sahabat UMKM. Kami evaluasi yang ada kemarin, kalau tidak fea­sible, kami tutup, buka kantor kas saja. Kalau feasible, kami tetap buka sebagai titik penyerangan kami untuk UMKM,” ungkapnya.

Penetrasi untuk daerah-daerah yang belum berdiri kan­tor Bank BJB, perseroan akan meneruskan program kerjasama linkage dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) milik pemerintah daerah ataupun ang­got a konglomerasi pe­rusahaan.

Di samp­ing me­nyoroti UMKM, BJB menyiapkan pro­gram remitansi untuk membantu tenaga kerja Indonesia di luar negeri, yang notabene banyak berasal dari Jabar, yang akan mengirimkan uangnya ke Tanah Air.

(Winda/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================