shutterstock_21.545cc160715.original-e1406446683307Secara umum, diabetes yang terkontrol bukan halangan untuk ikut berpuasa selama bulan Ramadan. Namun pada kondisi tertentu, dokter menganjurkan sebaiknya tidak ikut puasa

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Dilihat dari risikonya, pengidap diabetes mel­litus (DM) atau kencing manis yang akan ber­puasa dibagi menjadi 4 golongan. Kelompok risiko tinggi dan sangat tinggi dianjurkan untuk tidak ber­puasa, sedangkan risiko sedang dan ringan tetap boleh meski dengan be­berapa catatan.

Kelompok risiko sangat tinggi antara lain punya riwayat hipoglikemi dalam 3 bulan sebelum puasa, atau hipoglikemi berulang. Komplikasi ketoasidosis dalam 3 bulan se­belum Ramadan juga termasuk risiko san­gat tinggi, demikian juga dengan DM tipe 1 yang tidak terkontrol.

“Untuk kondisi sep­erti itu, kami men­gajurkan untuk tidak berpuasa,” kata dr Wismandari, SpPD-KEMD.

Kondisi lain yang bisa menghalangi pasien diabetes berpuasa adalah diabetes pada kehamilan, gagal ginjal kronis sta­dium 3, penyakit-penyakit penyerta, dan usia lanjut dengan kondisi tidak sehat. Ka­laupun ingin tetap berpuasa, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

BACA JUGA :  Siapkan Sekolah Gratis, Sahira Hotels Group Gandeng PKBM Bakti Nusa

Sedangkan pada risiko sedang dan ringan, puasa tetap dibolehkan dengan tetap memperhatikan kadar gula darah. Gejala hipoglikemi atau an­jloknya kadar dula darah harus diwaspadai, antara lain gemetar, keringat din­gin, berdebar-debar, dan sakit kepala.

Kendati demikian, memiliki penya­kit kronis diabetes bukan halangan bagi seorang mus­lim untuk bisa tetap menjalankan ibadah puasa. Meskipun begitu, ada pula pasien diabetes yang sejatinya tidak dianjurkan berpuasa.

Pasien diabetes yang boleh berpuasa adalah pasien diabetes yang kadar gula darahnya dapat terkontrol dengan hanya mengonsumsi obat-obatan sederhana dan rezimnya sederhana.

“Pasien yang terkontrol dengan insulin satu atau dua kali sehari, biasanya tidak ada masalah juga jika berpuasa. Semen­tara itu, pasien diabe­tes yang tidak boleh berpuasa itu pasien diabetes yang sedang hamil, mengalami gangguan ginjal berat, atau gangguan organ yang berat,” kata dia.

BACA JUGA :  Siapkan Sekolah Gratis, Sahira Hotels Group Gandeng PKBM Bakti Nusa

“Tidak boleh berpuasa karena risiko gula darah drop akibat gula darah terlalu rendah. Atau risiko gula darah yang tinggi,” lanjutnya.

Dihubungi terpisah, dr Titi Sekar­indah, MS, SpGK dari RS Pusat Pertamina menekankan me­mang sebaiknya pasien diabetes berkonsultasi terlebih dulu den­gan dokter jika ingin berpuasa. Namun, dr Titi meng­ingatkan pasien diabe­tes yang biasanya tidak boleh berpuasa yakni yang kadar gula darahnya tinggi sekali dan mengalami banyak komplikasi seperti pada jantung atau ginjal.

Kemudian, bagi mer­eka yang dosis suntikan insulinnya cukup tinggi di­katakan dr Titi memang tidak disarankan berpuasa. dr Titi mengingatkan, bahkan ketika pasien diabetes mengalami hipoglikemi (kadar gula darah terlalu rendah-red), sebaiknya langsung berbuka dan tidak usah menunggu waktu berbuka tiba.

“Kalo tetep dipertahanin pua­sanya, takutnya malah pingsan. Karena otak kan perlu asupan gula, kalau kekurangan ya bisa pingsan aki­batnya,” kata dr Titi.

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================