CIBINONG, TODAY– Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) baru saja gencar meÂmasukkan paket-paket pekerÂjaannya untuk dilelangkan Kantor Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (KLPBJ), tiga milik dinas basah itu telah gaÂgal lelang.
Kepala KLPBJ, Budi CW menjelaskan tiga paket gagal lelang itu masih ada kemungÂkinan untuk dilelangkan kemÂbali. Namun, dinas terkait haÂrus mengajukan permintaan lelang lagi. Namun, DBMP harus segera melakukannya jika tak ingin menjadi dinas penyumbang Sisa Lebih PengÂgunaan Anggaran (SiLPA) terÂbesar.
“Sejauh ini, kami sudah terima 165 paket dari DBMP. 18 diantaranya sudah selesai dan tinggal penetapan pemenang, 104 dalam proses penayangan dan tiga gagal,†kata Budi saat dihubungi, Rabu (25/5/2016).
Ia mengatakan, pekan ini akan ada 31 paket lagi yang bakal ditetapkan pemenangÂnya. “Waktu semakin sempit. Tapi kami cuma bisa mengirÂimkan surat himbauan saja ke dinas-dinas supaya semester dua nanti peketnya bisa dikÂerjakan.
Ketua Komisi III DPRD KaÂbupaten Bogor, Wawan Haikal Kurdi menyesalkan lambatÂnya penyerahan dokumen leÂlang paket DBMP. “Dari awal pembahasan anggaran, kami sudah mengingatkan agar paket-paket yang nilainya besar dilelangkan awal tahun untuk menghindari program tidak terealisasi, seperti pada tahun 2015,†tegasnya.
Wawan telah menerima laporan dari ratusan paket di DBMP baru satu yang mulai dikerjakan, yakni proyek pembangunan Jalan Bojong Gede-KeÂmang, yang anggaranÂnya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pekerjaan Umum.
“Proyek ini kan sebelumnya d i a n g g a rkan pada tahun 2015 lalu, tapi gagal lelang seÂhingga diluncurkan ke tahun 2016 ini,†jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Restorasi Kebangsaan DPRD Kabupaten Bogor, Edwin Sumarga menegaskan, kinÂerja DBMP paling jeblok pada tahun 2015 karena menjadi penyumbang SiLPA terbesar.
“Dari alokasi anggaran Rp 961 miliar di tahun 2015, yang terserap hanya Rp 609 miliar atau skitar 63 persen. SeleÂbihnya, Rp 352 miliar masuk SiLPA,†ungkapnya.
(Rishad Noviansyah)
Bagi Halaman