“Kami akan terus memanÂfaatkan robot otonom dan kekuatan manusia dalam opÂerasi manufaktur kami. Dan kami harap bisa terus memeÂlihara tenaga kerja signifikan kami di China,†kata Foxconn.Lebih lanjut South China MornÂing Post turut mewartakan, ada sebanyak 35 perusahaan TaiÂwan termasuk Foxconn telah menghabiskan US$609 juta unÂtuk pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) pada 2015.
Sebagian besar perusahaan-perusahaan tersebut mempeÂkerjakan puluhan ribu orang di Kunshan, di mana dua perÂtiga dari 2,5 juta penduduknya adalah pekerja migran.
Berdasarkan survei pemerÂintah, 600 perusahaan di KunÂshan berencana untuk mengiÂkuti jejak Foxconn. Diketahui laporan Fair Labor Association pada 2012 menunjukan bahwa kondisi ketenagakerjaan di fasilitas manufaktur Foxconn di bawah standar legal, sepÂerti jam kerja yang berlebihan hingga lingkungan yang kurang sehat. Kala itu Foxconn dan Apple sepakat untuk meningÂkatkan kondisi tersebut untuk kesejahteraan pekerja mereka.
(Yuska Apitya)