“Kami akan terus meman­faatkan robot otonom dan kekuatan manusia dalam op­erasi manufaktur kami. Dan kami harap bisa terus meme­lihara tenaga kerja signifikan kami di China,” kata Foxconn.Lebih lanjut South China Morn­ing Post turut mewartakan, ada sebanyak 35 perusahaan Tai­wan termasuk Foxconn telah menghabiskan US$609 juta un­tuk pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) pada 2015.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Kamis 25 April

Sebagian besar perusahaan-perusahaan tersebut mempe­kerjakan puluhan ribu orang di Kunshan, di mana dua per­tiga dari 2,5 juta penduduknya adalah pekerja migran.

Berdasarkan survei pemer­intah, 600 perusahaan di Kun­shan berencana untuk mengi­kuti jejak Foxconn. Diketahui laporan Fair Labor Association pada 2012 menunjukan bahwa kondisi ketenagakerjaan di fasilitas manufaktur Foxconn di bawah standar legal, sep­erti jam kerja yang berlebihan hingga lingkungan yang kurang sehat. Kala itu Foxconn dan Apple sepakat untuk mening­katkan kondisi tersebut untuk kesejahteraan pekerja mereka.

BACA JUGA :  Kembang Kol Miliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Bantu Turunkan Berat Badan

(Yuska Apitya)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================