68200-airasia-gandeng-bri-permudah-pembelian-tiket-na6_highresJAKARTA, TODAY – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) bersinergi dengan PT In­donesia AirAsia (AirAsia) untuk penyediaan dan pemanfaatan lay­anan jasa perbankan yang mod­ern melalui payment channel.

Kerja sama kedua perusahaan ini diharapkan dapat meningkat­kan value costumer di BRI dan AirAsia. Saat ini, BRI memiliki na­sabah yang mencapai 56 juta.

Direktur Konsumer BRI, Sis Apik Wijayanto menjelaskan, perseroan hingga kuartal I-2016 memiliki 10.612 jaringan kerja konvensional, yang terdiri dari 8.539 jaringan mikro, 983 kantor kas, 603 KCP, 467 kantor cabang, serta 19 kantor wilayah yang ter­hubung real time online.

Selain itu, ada juga pening­katan jumlah jaringan e-channel yang didominasi oleh pertam­bahan electronic data capture (EDC) sebesar 56.554 menjadi 187.758 unit, Automatic Teller Machine (ATM) bertambah 2.000 menjadi 22.792 unit, serta Cash Deposit Machine (CDM) bertam­bah 500 menjadi 892 unit.

BACA JUGA :  Goguma Latte with Jelly, Minuman Segar yang Legit dan Creamy

“Itu semua bisa digunakan oleh konsumen AirAsia. Sinergi kedua belah pihak tentu akan me­ningkatkan value bagi nasabah BRI dan konsumen Airasia Indo­nesia. Sehingga pembelian tiket AirAsia bisa lebih gampang dan mudah lewat jaringan yang kita miliki,” jelas Sis Apik, saat MoU, di Plaza Bapindo, Jakarta, Jumat (27/5/2016).

Ditemui di tempat yang sama, Sunu mengungkapkan kerja sama strategis ini diharapkan dapat meningkatkan kemudahan akses bertransaksi bagi jutaan nasabah BRI untuk menikmati kualitas pelayanan AirAsia menuju desti­nasi-destinasi terbaik di Asia dan Australia.

“Melalui kerja sama ini kami juga berharap dapat memperke­nalkan AirAsia lebih luas ke berb­agai segmen masyarakat Indone­sia,” tutur Sunu.

BACA JUGA :  7 Manfaat Buncis untuk Kesehatan, Nomor Terakhir Harus Diketahui Semua Orang

Adanya sinergi ini, tambah Sunu, membuat jasa layanan perbankan yang diberikan ke­pada AirAsia Indonesia semakin berkembang dan hampir meny­eluruh berdasarkan prinsip mu­tual trust dan mutual benefit.

Di mana potensi yang di­raih bukan semata-mata untuk meraih keuntungan, tetapi men­jadikan masyarakat lebih peka akan menggunakan payment channel, dan tidak juga mening­galkan kebiasaan menggunakan uang tunai.

“Angka saat ini payment 30 persen dari debit, kredit 30 pers­en, sisanya cash. Menjadi cash­less community, tren uang rupiah penggunaan berkurang. Ekonomi yang tumbuh penggunaan pakai kartu kredit penurunan, pem­bayaran memang non-cash, tapi debit card, yang ingin diraih ke depan trennya akan cashless. Penggunaan kartu kredit akan berkurang, dilihat dari segi tran­saksi bunganya,” pungkas Sunu.

(Winda/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================