Jose-MourinhoJOSE Mourinho akhirnya resmi diperkenalkan sebagai manajer anyar Manchester United. Pria Portugal itu diganjar kontrak sel ama tiga musim dan digaji 10 juta poundsterling atau Rp 200 miliar per musim. Dengan kepastian yang didapat Jumat (27/5/2016) siang WIB, mematahkan segala spekulasi siapa yang akan mengisi kursi panas manajer MU yang kosong usai dipecatnya Louis van Gaal.

Dalam situs resmi Man­chester United, Deputi CEO Ed Woodward sangat senang den­gan kedatangan Mou. Tentunya, prestasi mentereng manajer ber­juluk The Special One selalu saja menggoda klub-klub top Eropa untuk mendapatkan polesannya. Selain menerima kontrak tiga musim, Mou maih memiliki opsi perpanjangan hingga 2020 men­datang.

“Mourinho merupakan salah satu pelatih terbaik di sepakbola saat ini. Dia telah memenangkan banyak trofi dan menginspirasi pemain di seluruh Eropa dan ten­tu saja dia mengenal Liga Primer Inggris dengan sangat baik, kare­na punya tiga trofi di sini,” ujar Woodward.

“Saya ingin mengambil kes­empatan ini untuk memberikan ucapan selamat datang di Man­chester United. Rekam jejak ke­suksesannya adalah ideal untuk membawa klub melangkah ke depan,” tukasnya.

Sementara Mourinho men­gaku sangat terhormat bisa menangani klub sebesar MU. Menurutnya, ada hal mistis dan romantis di The Red Devils yang tak bisa disamai dengan klub lain di seluruh dunia.

“Merupakan kehormatan spesial bisa menjadi pelatih Man­chester United. Ini adalah klub yang dikenal dan dikagumi di se­luruh dunia. Ada hal mistis dan romantis di mana tak ada klub lain bisa menyamainya,” ujar Mourinho.

“Saya selalu merasa ada keter­tarikan dengan Old Trafford. Ada beberapa kenangan penting bagi saya dalam karier saya dan selalu menikmati hubungan degan fans Manchester United. Saya antusias untuk menikmati dukungan luar biasa mereka di tahun-tahun yang akan datang,” tandasnya.

Terlalu panjangnya spekulasi yang mengaitkan Mou dengan MU sebelum akhirnya menemui kata sepakat, diakibatkan adanya kontrak pribadi Mourinho den­gan merek mobil Jaguar. Semen­tara MU disponsori Chevrolet mi­lik General Motors.

BACA JUGA :  Gegara Balapan Motor, Siswa SMP di Makassar Dikeroyok 5 Pria Terekam CCTV

Gaji yang mencapai Rp 200 miliar per musim yang didapat­nya di Carrington Park musim depan, dua kali lebih besar dari yang didapat Van Gaal. Media di Inggris juga memberitakan, pendapatan manajer 53 tahun itu bakal bertambah 5 juta dan 2,5 juta poundsterling yang ma­sing-masing merupakan bonus jika ia mampu merebut trofi Liga Champions dan Liga Primer.

Salah satu tugas pertama Mourinho di antaranya adalah memimpin skuad United dalam tur Asia ke Shanghai, China, 22 Juli 2016 mendatang. United di­jadwalkan bertanding melawan klub Jerman, Borussia Dortmund, dalam tur pramusim.

Ditunggu Banyak Rival

Datangnya Mourinho di­harapkan mambawa angin segar usai Manchester United selalu gagal meraih titel ber­gengsi dalam tiga musim tera­khir. Namun, usahanya tak bakal mudah. Pasalnya, saat ma­sih dalam masa emas bersama Chelsea beberapa musim lalu, praktis hanya Sir Alex Ferguson (Manchester United) dan Arsene Wenger (Arsenal) yang selalu bersaing sengit dengannya.

Musim depan, tentunya laga derby Manchester bakal sangat panas. Pasalnya, Manchester City ditangani Josep ‘Pep’ Guar­diola mulai musim depan. Tak bisa dipungkiri, rivalitas Mou- Guardiola sangat subur kala mereka menukangi Real Madrid dan Barcelona.

Sky Sports melansir, secara keseluruhan, Mourinho cuma pernah tiga kali menang dalam pertemuannya dengan Guardio­la. Salah satu kemenangan itu dicapai ketika Mourinho di Inter Milan, berupa kemenangan 3-1 atas Barcelona di leg I semifinal Liga Champions 2009/2010.

Rivalitas dengan Wenger pun tak bisa dianggap remeh. Persaingan keduanya telah terjalin saat Mou pertama kali datang ke Inggris. Pada sejum­lah kesempatan, keduanya kerap terlibat ketegangan, baik secara verbal maupun langsung di tepi lapangan.

Dari 13 pertemuannya dengan Wenger sejauh ini, Mourinho belum pernah satu kali pun menelan kekalahan. Ia sudah meraih tujuh kemenan­gan atas Arsenal arahan Wenger.

Sementara dengan Juergen Klopp (Liverpool), pada Liga Champions 2012/2013, Madrid arahan Mourinho empat kali berjumpa Borussia Dortmund yang kala itu dilatih Juergen Klopp. Dua pertemuan di fase grup dan dua pertemuan lain di semifinal, dengan Dortmund sukses melaju ke final.

BACA JUGA :  Mahkota Binokasih dan Artefak Perjalanan Islam Dipamerkan di Perpustakaan Kota Bogor

Sejak itu, mereka baru satu kali berhadapan lagi, yakni saat Liverpool pimpinan Klopp menang 3-1 atas Chelsea yang ditangani Mourinho pada bulan Oktober lalu. Mourinho baru sekali menang atas Klopp.

Dengan Manajer Totten­ham Hotspurs, Mauricio Po­chettino, Mou mulai berha­dapan dengannya di La Liga. Mou menangani Real Madrid sementara Pochettino menan­gani Espanyol. Mulai musim depan, potensi kedatangan Mourinho ke MU niscaya mem­buat pertemuan kedua mana­jer itu jadi ekstra sengit.

Saat di La Liga, Mourinho membawa Madrid menang em­pat kali dan seri dua kali lawan Espanyol yang ditangani Pochet­tino. Satu-satunya kekalahan Mourinho atas Pochettino ter­jadi di Premier League Januari 2015 (3-5).

Dengan Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, Mourinho adalah pengganti Ranieri di Chelsea pada 2004, meski ked­uanya baru berhadapan untuk kali pertama pada 2008/2009. Saat itu, Inter Milan yang ditan­gani Mourinho menang dan seri lawan Juventus-nya Ranieri.

Di akhir musim tersebut, Ranieri pindah ke AS Roma dan Inter Mourinho melewati dua pertemuan di Serie A saat itu dengan hasil seri. Tapi, Inter ketika itu berhasil menang atas Roma di Final Coppa Italia.

Keduanya bertemu lagi di Liga Primer dengan Mourinho di Chelsea dan Ranieri menan­gani Leicester City. Di partai Pre­mier League bulan Desember, Leicester menang 2-1 atas Chel­sea dalam laga terakhir sebelum Mourinho diberhentikan.

Pendatang baru lainnya di Liga Primer Inggris musim de­pan sebagai Manajer Chelsea, Antonio Conte tentunya tak bisa dilepaskan dari perseteruan dengan Mourinho. Kedua sosok itu baru sekali bertemu, yakni di Serie A pada Desember 2009.

Saat itu Inter arahan Mourinho berimbang 1-1 dengan Atalanta besutan Conte. Bebera­pa pekan kemudian, Conte ber­pisah dengan Atalanta, mem­buat mereka belum pernah berhadapan lagi.

(*/Net)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================