BOGOR TODAY – Memasuki Februari 2016, penderita deÂman berdarah dangue (DBD) di Kota Bogor mengalami lonÂjakan. Memasuki Mei 2016, Dinas Kesehatan (Dinkes) meÂnyatakan kasus DBD mulai menurun drastis.
“Di Kota Bogor kasus DBD tidak ada lonjakan dan tidak ada kejadian luar biasa (KLB). Bahkan memasuki Mei turun sekali, meski masih ada yang menderita DBD,†kata Kepala Seksi Pencegahan dan PemÂberantasan Penyakit MenuÂlar Dinkes Kota Bogor Siti Robiah, Jumat (27/5).
Dia menjelaskan total kasus DBD hingga memaÂsuki pekan terakhir Mei 2016 mencapai 738 orang. Pada Januari tahun ini terÂcatat 177 orang, Februari 219 orang, Maret 128 orang, April 125 orang, dan Mei 90 orang.
“Dilihat dari angÂka yang ada, semaÂkin ke sini seÂmakin turun apalagi dibanding tahun 2015 pada buÂlan yang sama. Meskipun angÂkanya pada Februari 2016 lebih tinggi dibanding 2015,†jelas Siti.
Dia mengungkapkan, kasus DBD pada 2015 dari Januari hingga Mei juga menÂgalami siklus penurunan. Pada Januari 2015 tercatat 185 kasus DBD, Februari tuÂrun menjadi 178 orang, MaÂret juga turun menjadi 126 orang, April lembali naik naÂmun hanya sedikit menjadi 127 orang, dan Mei 2015 terÂcatat 98 kasus DBD.
Diketahui, pada 2016 korban meninggal karena DBD tercatat hingga tujuh orang. Tiga penÂderita DBD yang meninggal di RSUD Kota Bogor sebanyak tiga orang berumur 11 tahun, empat tahun, dan sembilan tahun.
Dua orang di Rumah Sakit Islam Bogor berusia enam dan empat tahun, satu orang di Rumah Sakit UMMI BoÂgor usia tujuh tahun, dan seorang bayi di Rumah Sakit Juliana. (Abdul Kadir Basalamah|Yuska)
Bagi Halaman