Dani-Pedrosa-Marc-Marquez-Repsol-Honda-TeamAALST– Repsol Honda masih har­us berusaha keras untuk mengem­bangkan motor yang lebih stabil untuk mengarungi balap MotoGP 2016. Joki mereka, Marc Marquez pun mengakui timpabrikan asal Jepang itu harus bersabar untuk mencapainya.

Musim ini, Honda memang kerap inkonsisten di trek balap. Kadang mereka bisa sangat cepat, namun di sisi lain, Marquez dan Dani Pedrosa kerap kesulitan ber­saing dengan rider lain.

Seperti pada balapan terakhir di Sirkuit Mugello, Italia. Kemenan­gan The Baby Alien yang tinggal di depan mata harus sirna karena disalip Jorge Lorenzo pada lintasan lurus jelas garis finis.

Namun, Honda juga pernah berjaya bersama rider 23 tahun tersebut dalam dua seri musim ini. Di mulai dari seri Argentina, Mar­quez berhasil mengasapi Lorenzo kala itu. Berlanjut ke GP berikutnya di Amerika, rider asal Spanyol terse­but kembali menang atas Lorenzo.

BACA JUGA :  Hasil Uber Cup 2024, Tim Bulu Tangkis Indonesia Takluk dari Jepang

“Kami masih belum mampu untuk menyelesaikan masalah seperti ini, tapi kami bekerja keras dan setiap waktu kami semakin dekat dan dekat,” kata Marquez, seperti dilansir dari Autosport, Ju­mat (27/5/2016).

“Kami masih harus menunggu (untuk lebih stabil) tapi kami harap secepatnya, tapi cepat atau lam­bat, kami pasti akan mencapainya, tuntasnya.

Terlambat Uji Software

Keterlambatan menguji per­angkat lektronik ditengarai jadi penyebab terpuruknya Honda musim ini. Menurut Marquez, aki­bat keterlambatan itu, membuat para mekanik sulit mendapat set­tingan paten pada motor RCV213V.

Musim ini, Dorna selaku peny­elanggara MotoGP memberlaku­kan beberapa regulasi baru yakni penggunaan perangkat elektronik Magneti Marelli. Dan jelas, pe­rubahan tersebut berimbas pada kondisi motor di atas lintasan.

BACA JUGA :  Hasil Uber Cup 2024, Tim Bulu Tangkis Indonesia Menang Telak 5-0

Di saat tim seperti Ducati sudah mulai dari jauh-jauh hari, Honda baru memulainya pada sesi pramusim di Valencia. Meski begitu, Marquez merasa timnya sudah bekerja den­gan baik. Rider asal Spa­nyol tersebut juga merasa kini semakin dekat den­gan settingan motor yang ia inginkan.

“Mungkin (tim) yang paling pintar adalah Ducati, mer­eka sudah bekerja dalam waktu yang lama dengan elektron­ik ini. Dengan Honda, kami barus menggunak­annya di Valencia (tes pramusim 2015),” kata si Baby Alien.

“Sejauh kmai mencoba, kami menemukan banyak masalah, kami melihat itu akan sangat sulit diatasi tapi kami tapi Honda bisa sangat dekat,” jelas Mar­quez.

(Rishad/Net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================