Kunjungan Obama ke Hiroshima diwarnai pro-kontra juga serangkaian reaksi negatif, termasuk dari kelomÂpok veteran militer AS. MenangÂgapi reaksi negatif, ajudan Obama menegaskan Presiden AS ke-44 itu tidak akan mempertanyakan kemÂbali keputusan AS menjatuhkan bom atom pada era PD II lalu.
“Saya tidak akan mempertanÂyakan keputusan penggunaan senÂjata atom di Hiroshima dan NagaÂsaki, tapi saya menekankan bahwa Perdana Menteri (Shinzo) Abe dan saya datang ke Hirohima bersama untuk menunjukkan kepada dunia, kemungkinan rekonsiliasi — bahkan mantan musuh bisa menjadi sekutu terkuat,†jawab Obama secara tertuÂlis terhadap reaksi negatif, seperti diÂpublikasi surat kabar Jepang, Asahi.
Seperti diketahui, pemboman di Kota Hiroshima berdampak pada 140 ribu jiwa. Sebagian dari merÂeka tewas seketika dalam sergapan sebuah bola panas yang menghanÂguskan. Sebagian lagi takluk oleh rasa sakit cedera atau radiasi dalam beberapa pekan, bulan, atau tahun-tahun sesudahnya.
Kata Obama, memori serangan itu sudah tak ada lagi di orang era kekinian. “Namun latar belakang dari peristiwa nuklir tetap sebagai hal yang menekan dari belakang imajinasi kita,†ujar Obama.
“Saya ingin sekali lagi menggarÂis bawahi risiko yang sangat nyata di luar sana dalam rasa kepentingan yang mendesak, yang kita semua harus punya,†kata Obama.
(Yuska Apitya Aji)