Pada tahun 2008, ia mencalonkan diri sebagai Bupati Purwakarta Peri­ode 2008-2013 berpasangan dengan Dudung B. Supardi, dan menjadi Bu­pati Purwakarta pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. Pada periode selan­jutnya, ia terpilih kembali menjadi Bupa­ti Purwakarta Periode 2013-2018 ber­pasangan dengan Dadan Koswara.

Kiprah Dedi berawal dari Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta, Senat Mahasiswa STH Purnawarman Purwakarta (1994), Wakil Ketua DPC FSPSI (1997), Sekretaris PP SPTSK KSP­SI (1998), Wakil Ketua GM FKPPI Tahun (2002), Ketua PC Pemuda Muslimin Indonesia (2002), Sekretaris KAHMI Purwakarta (2002), Ketua Kwartir Ca­bang Gerakan Pramuka Purwakarta (2005-2015), Wakil Bupati Purwakarta (2003-2008) dan Ketua DPC Partai Gol­kar Purwakarta (2004-2007).

Dedi Mulyadi menempuh masa SD hingga SMA di kota kelahiran­nya, Subang. Mulai dari SD Subakti (1984), SMP Kalijati (1987), dan SMA Negeri Purwadadi (1990). Selanjutnya pendidikan tingginya diselesaikan di Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta dengan meraih gelar Sar­jana Hukum (1999).

BACA JUGA :  Resep Membuat Sayur Gurih Nangka Muda, Dijamin Keluarga Nambah Terus

Dedi Mulyadi membuat kebijakan dengan larangan berpacaran atau ber­tamu di atas jam 9 malam. Bagi pelang­gar, atau masyarakat yang tidak patuh terhadap aturan tersebut, akan dihukum secara adat. Misalnya dengan diusir dari desanya dalam beberapa bulan, atau membayar denda dengan nominal yang ditentukan. Selain itu, akan dipasang juga kamera pengintai CCTV di setiap perbatasan desa. Sehingga peraturan tersebut dapat terealisasi dengan baik.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengucapkan selamat atas pembentukan pengurus baru Golkar Jawa Barat masa bakti 2016-2019. Dia berkata, akan ada evaluasi pasca pro­gram 100 hari berjalan. “Namanya 100 hari kerja, kalau dia memang tidak bisa melakukan dengan baik, akan diganti,” kata dia, kemarin.

Selain itu, Setya menjelaskan setiap pengurus akan menandatangani pakta integritas. Dia berkata, pengurus yang telah menandatangani dan tidak aktif bekerja, akan mendapat konsekuensi dicabut namanya dalam kepengurusan.

Dia juga menambahkan, dalam kepengurusannya setiap pengurus dan anggota tidak dapat lagi saling meny­alahkan satu sama lain tanpa ada koor­dinasi dengan pengurus pusat. “Kritik boleh saja, sepanjang konstruktif. Seka­rang tidak perlu lagi saling menyalah­kan satu sama lain dalam memberikan pernyataan,” ujarnya.

BACA JUGA :  Kcewa dengan Wasit, STY Sebut Laga Timnas Indonesia vs Qatar Seperti PertunjukanKomedi

Terpisah, Sekretaris Jenderal Par­tai Golkar Idrus Marham menyatakan, susunan kepengurusan sudah sesuai dengan aturan partai dan negara. “Kami ucapkan selamat bertugas dan mengemban tanggungjawab. Semoga bisa mengabdi serius untuk kepentin­gan masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPD Golkar Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi, men­gucapkan selamat atas terpilihnya Dedi Mulyadi sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Barat. “Kami menyambut positif. Semoga Golkar kembali berjaya dan mencapai target di pileg dan pilkada mendatang,” ucapnya.

Menyambut helatan pelantikan ini, Sekjen DPD Partai Golkar Kota Bogor Heri Cahyono, menegaskan, keber­hasilan Dedi Mulyadi dalam kontestasi Musda Golkar Jawa Barat tak lepas dari semangat kerjasama tim.

(Yuska Apitya Aji)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================