PERUSAHAAN Umum (Perum) Jamkrindo membukukan volume penÂjaminan Rp 48,22 triliun per 1 Juni 2016. Realisasi ini mencapai 40- 45 persen dari target volume penjaminan yang sebesar Rp 115 triliun hingga akhir tahun nanti.
Oleh : Winda Herviana
[email protected]
Sebesar Rp 20,40 triliun dari realisasi itu berasal dari program penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan sisanya Rp 27,81 triliun meruÂpakan program penjaminan non KUR dan berasal dari program penjaminan komersial korporat.
“Volume penjaminan kredit kami tumbuh berlipat-lipat diÂtopang oleh penyaluran KUR yang naik nyaris lima kali lipat ketimbang tahun lalu. Proyeksi kami, penjaminan KUR akan mencapai Rp 50 triliun dan non KUR Rp 65 triliun sampai akhir tahun nanti,†ujar Diding S. AnÂwar, Direktur Utama Jamkrindo, Rabu (1/6/2016).
Dari realisasi volume penÂjaminan itu, Jamkrindo sendiri telah mengantongi imbal jasa penjaminan alias IJP sebesar Rp 650,58 miliar. Adapun, perusaÂhaan penjaminan pelat merah tersebut menargetkan menganÂtongi IJP sebesar Rp 2 triliun sampai akhir tahun nanti, denÂgan perolehan laba sebesar Rp1 triliun.
“Kalau bisnis penjaminan sistem resi gudang bisa berjalan tahun ini juga, kami malah optiÂmistis, volume penjaminan bisa mencapai hingga Rp 120 triliun dengan IJP lebih dari Rp 2 triliÂun,†terang dia.
Saat ini, Jamkrindo menÂjalankan bisnis penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, multiguna distribusi baÂrang, kontra garansi, penjaminan pembiayaan otomotif, kredit konÂstruksi dan pengadaan barang/ jasa, surety bond, dan lain sebÂagainya.
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2016 baru saja menunÂjuk Jamkrindo sebagai Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi Gudang (LPP SRG). Itu artinÂya, bisnis penjaminan Jamkrindo bakal semakin luas. Dengan perÂluasan bisnis ini, Jamkrindo berÂpotensi menambah tebal volume penjaminannya.
Adapun, dari sisi gearing ratio alias jumlah pinjaman dibandÂingkan modal sendiri, kapasitas volume penjaminan Jamkrindo masih sangat mumpuni hingga Rp 240 triliun.
“Gearing ratio kami masih 4 kali. Gearing ratio kami dibatasi hingga 10 kali. Itu artinya, kapaÂsitas kredit yang bisa kami jamin masih tersisa 6 kali. Namun, itu pun karena tren proyek penÂjaminan pengadaan barang atau jasa baru terjadi di kuartal kedua dan ketiga,†pungkasnya. (cnn)
Bagi Halaman