Untitled-2JAKARTA TODAY– Kementeri­an Riset, Teknologi dan Pendi­dikan Tinggi (Kemenristekdik­ti) menegaskan kuota Bidikmisi tidak turun secara nasional. Kuota secara nasional masih pada angka 60 ribu mahasiswa. “Itu sama seperti tahun lalu angkanya,” kata Direktur Jen­deral Pembelajaran dan Kema­hasiswaa (Dirjen Belmawa) Ke­menristekdikti, Intan Ahmad, di Jakarta, Kamis (2/6/2016).

Menurut Intan, saat ini memang terdapat perbedaan pada mekanisme penetapan kuota awal y a n g didistrbusikan ke perguruan tinggi dibanding tahun lalu.

Kuota awal penerima Bidikmisi di perguruan tinggi sebesar 10 persen dari daya tampung. Karena itu, dia melanjutkan, kuota yang diterima ta­hun ini seakan-akan lebih kecil diband­ing tahun lalu.

BACA JUGA :  Sedang Perbaiki Rem, Sopir Truk di Semarang Tewas usai Terlindas Kendaraan Sendiri

Intan juga menegaskan, kuota Bi­dikmisi per kampus sebenarnya belum final. “Yang terisi itu kan baru di jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sedangkan kita masih ada dua jalur lainnya, seperti Seleksi Ber­sama Masuk PTN (SBMPTN) dan seleksi mandiri,” ungkap Intan.

Oleh sebab itu, kampus sebena­rnya masih bisa mengusulkan tamba­han kuota bidik misi. Saat ini, Intan menjelaskan, terdapat tambahan 25 PTN baru yang akan menerima kuota Bidikimisi. “Pembaginya lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya seki­tar 98 PTN,” kata dia.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia di Final Swiss Open 2024

Oleh karena itu, kuota per kampus­nya pun terkesan lebih kecil dibanding tahun lalu. Pada dasarnya, setiap kam­pus harus memberikan kuota 20 persen untuk mahasiswa miskin tapi berpresta­si. Bidikmisi sendiri menjadi salah satu cara untuk memenuhi kuota tersebut.

2.300 Beasiswa Dosen

============================================================
============================================================
============================================================