Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah mengÂkoordinasikan genjatan senjata lokal selama 48 jam bersama otoritas Suriah dan Amerika Serikat “untuk mengamankan pengiriman bantuan kemanuÂsiaan untuk penduduk.â€
Negosiator oposisi Suriah, Basma Kodmani, mengatakan bantuan untuk Daraya dan Moudamiya, wilayah lain yang terkepung, hanya sebagai langÂkah pertama sebagai hasil dari dorongan internasional kepada pemerintah Suriah, dan masih diperlukan perubahan subÂstansial. “Pelajaran pertama adalah dorongan dan ultimaÂtum adalah satu-satunya cara kami untuk dapat didengar oleh rezim,†kata Kodmani. “Kami tidak akan puas dengan satu konvoi seperti yang terjadi hari ini.†Beberapa truk berhaÂsil masuk di hari tenggat waktu yang diberikan oleh Grup PenÂdukung Suriah Internasional (ISSG) kepada pemerintah SuÂriah untuk memberikan akses bantuan lewat darat, karena jika tidak, maka bantuan akan disalurkan lewat udara.
“Jika kami tidak melihat perubahan substansial, kami akan menunggu bantuan lewat udara yang menjadi tanda kesÂeriusan dan komitmen dari maÂsyarakat internasional,†kata Kodmani.
Phillip Hammond, menÂteri luar negeri Inggris, menÂgatakan pemerintah Suriah “mengizinkan bantuan terbaÂtas†masuk ke kedua daerah yang terkepung tetapi tidak memberikan akses luas kemaÂnusiaan yang diserukan maÂsyarakat internasional.
“Sementara bantuan udara masih kompleks, mahal dan berisiko, itu adalah pilihan terakhir untuk meringankan penderitaan orang-orang yang berada di wilayah terkepung,†kata Hammond dalam sebuah pernyataan. “Negara-negara yang terpengaruh oleh rezim Assad seperti Rusia dan Iran harus memastikan bahwa operÂasi udara ini dapat dilanjutkan dengan cara yang aman.â€
Bantuan ke Daraya termaÂsuk bantuan medis, vaksin, susu untuk bayi dan bantuan gizi, tapi tidak ada makanan.
Jakob Kern, direktur ProÂgram Pangan Dunia (WFP) di Suriah, mengatakan pemerinÂtah tidak mengizinkan makanan masuk pada bantuan pertama, tapi konvoi lain berencana menÂgirimkan makanan pada Jumat (3/5) dan dia berharap pertemÂpuran dapat ditangguhkan lagi untuk memungkinkan bantuan masuk. (Yuska Apitya/net)