B1-06-062016-BisnisOleh : Yuska Apitya
[email protected]

PEMERINTAH telah memberikan kewenangan kepada 3 BUMN untuk mengimpor daging sapi menjelang ramadan, diantaranya Perum Bulog dan PT Berdikari. Sedikitnya 4.000 ton daging impor disebar ke sejumlah pasar tradisional. Harganya dipatok Rp80 ribu per kilogram.

PT Berdikari mengaku terus memperluas saluran distri­busi daging murah sehingga masyarakat akan kian lebih mudah mengakses daging dengan harga Rp80.000 per kilogram.

Direktur Operasional dan Pema­saran PT Berdikari Alvin Purnadi menyampaikan operasi pasar telah dimulai pada pekan lalu.

Alvin menjelaskan berdasarkan izin impornya, perusahaan itu ditu­gaskan mengimpor 3.000 ton karkas sapi dan 2.000 ton daging potongan sekunder (secondary cut). Selain dari daging impor, operasi pasar pun me­manfaatkan stok perusahaan yang merupakan daging lokal.

“Operasi pasar kami tidak hanya menjual daging seharga Rp80.000 tetapi Berdikari juga menjual stok termasuk tulang iga, sop, buntut, jeroan, yang dibutuhkan masyara­kat dari sapi lokal yang kami po­tong,” jelas Alvin di Jakarta, Minggu (5/6/2016).

Dia merincikan beberapa kota yang telah dilakukan OP yaitu Jakar­ta, Bogor dan Bekasi, sedangkan OP diperluas melalui bazaar, penjualan di koperasi kementerian dan lemba­ga, dan penjualan di koperasi peru­sahaan BUMN.

Pemerintah memastikan 27.400 ton daging sapi masuk selama bulan puasa hingga lebaran tahun ini baik yang diimpor melalui Perum Bu­log, PT Berdikari, maupun importir swasta. Dalam rangka menjaga har­ga, Perum Bulog dan PT Berdikari mendapatkan penugasan impor dag­ing masing-masing 10.000 ton.

BACA JUGA :  Lauk Sarapan Simple dengan Omelet Ayam dan Sayuran untuk Anak

Presiden Joko Widodo sebel­umnya mengatakan akan membuat harga komoditas pangan pada bulan puas atahun ini akan ‘jungkir balik’. Dia menetapkan harga daging dapat ditekan hingga Rp80.000 dan har­ga bawang merah dapat mencapai Rp25.000.

Sementara, Bulog telah mendapatkan rekomendasi untuk mengimpor 10.000 ton daging sapi beku, sekitar 1.800 ton sudah didis­tribusikan. Dalam waktu dekat, se­dikitnya 4.000 ton daging sapi beku impor akan kembali membanjiri pasar.

“Kita sudah rekomendasikan 10.000 ton daging impor, kemudian sudah didistrbusikan 1.800 ton dan diperkirakan dalam waktu dekat akan datang lagi 4.000 ton,” ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat meninjau pasar murah di Lapan­gan Blok S, Jakarta Selatan, Minggu (5/6/2016).

Arman menjelaskan, dengan adanya daging sapi impor terse­but diharapkan harga daging akan semakin terjangkau. Menurut Am­ran, daging sapi bukan satu-satunya sumber protein. Ada adaging ayam yang juga memiliki protein lebih tinggi dan harganya lebih murah. “Nggak usah masalahkan daging sapi, itu proteinnya 22%, ayam 24%, jadi protein kita cukup, jadi (kalau harga daging sapi harus turun/murah) itu semua butuh wak­tu, jangan maen sulap-sulapan, yang penting kita ubah struktur pasarya dulu, yang penting nawaitu,” ucap Amran.

BACA JUGA :  Cemilan Lebaran Kumpul Keluarga, Ini Dia Gabin Vla Ubi Ungu yang Lezat

Ketimbang harga daging sapi yang dijual di pedagang pasar yang saat ini dipatok seharga Rp 120.000- 140.000/kg, daging yang dijual Bulog di OP hanya Rp 80.000/kg, bahkan ada yang menjualnya dengan hanya Rp 75.000/kg, seperti yang dijual di pasar murah oleh Artha Graha Peduli (AGP).

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan, kualitas daging bukan soal jenis dag­ing namun rasa setelah diolah, yang terpenting masyarakat bisa menik­mati harga daging dengan harga terjangkau. “Saya jelaskan saja, kita butuh daging atau protein? Daging dengan jenis CL (kualitas rendah) dengan daging kualitas terbaik sama nggak proteinnya? Sama, proteinnya sama,” jelas Amran ditemui saat me­ninjau pasar murah di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Minggu (5/6/2016).

Dia menuturkan, rasa daging leb­ih dipengaruhi cara penyajian atau memasaknya, sementara kualitas daging dianggap tak terlalu signifi­kan.

“Cita rasa itu tergantung den­gan istri Anda. Yang penting tangan yang masak punya siapa. Coba tan­ya ibu-ibu, yang penting bagaimana tangan yang mengolahnya,” ungkap Amran.

Sebagai informasi, daging impor beku yang bisa dijual di harga kisa­ran Rp 80.000/kg sendiri merupak­an daging dari jenis secondary cut (potongan kedua), seperti CL 85 dan CL 95. Umumnya, daging sapi terse­but memiliki kandungan lemak 20% atau lebih pada dagingnya.(*)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================