PEMERINTAH Kabupaten Bogor terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Layanan pendidikan dan kesehatan menjadi fokus Bupati Bogor untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Kami sudah upayÂakan lewat penÂingkatan pelaksaÂnaan APBD, dapat terlihat dari caÂpaian angka IPM, baik dalam sektor pendidikan, kesehatan maupun daya beli angka IPM komposit Kabupaten B ogor terealisasi mencapai 74,25 poin,†ujar Nurhayanti, Minggu (5/6/2016).
Ini, kata Yanti, menunjukÂkan pencapaian yang lebih tinggi dari 73,92 poin dari taÂhun sebelumnya yang disebabÂkan adanya peningkatan realÂisasi dari seluruh komponen IPM, baik komponen pendidiÂkan, yakni angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah (rls).
Ia menambahkan, salah satu bidang pembangunan yang mendapat perhatian serius dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor adalah sektor kesehatÂan. Saat ini Pemerintah Bumi Tegar Beriman terus berupaya meningkatkan pelayanan dan kapasitas di empat RSUD.
“Juga terus berupaya meÂningkatkan kualitas layanan di 101 puskesmas yang tersebar di kabupaten bogor secara bertaÂhap, agar memiliki pelayanan poned dan tempat perawatan. Sektor lain yang tidak kalah strategisnya adalah sektor pariÂwisata, berkaitan dengan hal tersebut, kita terus berupaya menegaskan ikon kabupaten bogor sebagai daerah tujuan wisata,†tukasnya.
Kemiskinan pun masih menÂjadi permasalahan kompleks di Kabupaten Bogor. Dari total 5,3 penduduk, 9,11 persen diantaÂranya hidup dalam kemiskinan. Meski begitu, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten BoÂgor ini optimis bisa menekan angka kemiskinan hingga 7-5 persen pada 2018 mendatang.
Sejumlah program untuk menekan jumlah penduduk miskin pun telah dilakukan. “Dari sektor pendidikan, pemerintah menargetkan angÂka rata-rata lama sekolah (RLS) menjadi 9 tahun dan angka harapan hidup dari sektor kesÂehatan 70 tahun. Di GunungpuÂtri, RLS 11 tahun lho,†katanya.
Kondisi geografis dan jumlah penduduk yang setara dengan penduduk Singapura, membuat capaian pembangunan belum merata. “Pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten harÂus bersinergi mengatasi masalah yang satu ini,†tandasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan dan PemÂbangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah mengungkapkan, bisa menurunkan angka kemiskina satu digit saja sudah merupakÂan prestasi besar.
“Karena ini merupakan perÂsoalan sulit. APBD kita memang sampai Rp 6 Triliun, tetapi penÂduduk kita kan juga tinggi, 5,3 juta jiwa,†tandasnya.
Bagi Halaman