“Kalau hanya Gresik United saja yang dikenai sanksi denda, kami otomatis berteriak. Tapi, setelah ada informasi PS TNI juga dikenai sanksi denda saya kira sudah adil,” ucap manajer Gresik United, Bagoes Cahyo Yuwono.

Sementara menurut Sekre­taris Persegres, pihaknya hanya menyesalkan tidak adanya band­ing. “Soal keputusan itu kami menerimanya. Cuma yang tidak adil adalah Komdis ISC melarang adanya banding sesuai pasal 113 yang dikeluarkan oleh Komdis,” ucapnya.

Sanksi itu berupa denda sebesar Rp 10 juta, lantaran klub dianggap tidak bias membimbing dan mengarahkan suporternya dengan baik. Pada saat sebelum kejadian, Ultras Mania–sebutan bagi suporter Persegres, diten­garai pihak komdis sempat meneriakkan yel-yel yang tidak pantas kepada suporter PS TNI.

BACA JUGA :  Kang Jaya Cup Mini Soccer Turnamen, Cegah Maraknya Kenakalan Remaja

“Kami juga baru dapat pem­beritahuan dari komdis kemarin malam (Jumat, 3/6/2016), akan adanya sanksi ini. Tidak hanya kami, tapi Ultras sendiri juga dikenai sanksi dengan nominal yang sama,” tutur Ketua Panpel Persegres Gresik United Choirul Anam.

Dalam insiden kerusuhan antarsuporter tersebut, seban­yak 55 Ultras sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, lanta­ran mengalami luka-luka. Dalam pelaksanaan di lapangan, mana­jemen Persegres telah memberi­kan pengobatan gratis dan sudah memberikan santunan kepada korban.

BACA JUGA :  Bogor Football School, Wadah Anak-anak Kembangkan Sepak Bola

Selain itu, manajemen Per­segres juga akan memberikan ‘santunan’ yang lain kepada para korban di mana para korban in­siden tersebut, semuanya akan dibebaskan dari tiket pertandin­gan, jika ingin menyaksikan laga home tim Laskar Joko Samudro pada sisa TSC sampai tuntas. (Imam/net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================