JAKARTA, TODAY- Balap sepeda berhasil mengantongi satu tiket Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Itu diperoleh setelah Indonesia menembus ranking 19 dunia di UCI Olympic QuliÂfication Ranking pada nomor disiplin BMX.
Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari, mengaku senang balap sepeda akhirnya mendapatkan tiket OlimpiÂade. Terlebih BMX sebelumnya sempat dicoret dari program Satlak Prima karena dianggap sudah gagal lolos kualifikasi Olimpiade, bersama cabang kano juga equestrian.
Setelah dicoret, Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport SeÂluruh Indonesia (PB ISSI) tetap berupaya untuk meloloskan minimal salah satu atletnya yaitu Elga Kharisma Novanda dan Toni Syarifudin.
Berbagai cara dilakukan dari mengikutkan kedua atletÂnya di multievent internasional, hingga menggelar pelomÂbaan internasional guna mendongkrak poin atlet dan negÂara.
“Hasil ini adalah sebagai proses yang telah kami lakukan bersama-sama. Tapi walau begitu, Elga Kharisma Novanda tetap punya peran besar dalam pengumpulan poin ini. TerÂmasuk even-even C1 yg kita adakan di Indonesia waktu lalu,†kata Oktohari lewat pesan singkat pada Selasa (7/6/2016).
Dengan perolehan dari balap sepeda, Indonesia sudah meloloskan 23 atlet ke Olimpiade. Sebelumnya sudah ada buluÂtangkis yang meloloskan 10 atletnya, angkat besi tujuh atlet, panahan dua atlet, rowing dua atlet, dan satu atlet dari atletik. “Semua ini tentu menjadi pelajaran berharga untuk ISSI dalam merencanakan dan mempersiapkan atlet untuk ikut ke multievent seperti Olimpiade,†ujar Okto.
“Jika orientasi kita mau ikut Olimpiade maka kualitas atlet kita harus sesuai dengan standar Olimpiade. Makanya venue juga harus diupgrade semua,†tambahnya.
Setelah ini, Toni bakal training camp di luar negeri. Ada dua lokasi yang disiapkan, yakni Australia atau Amerika Serikat.
“Di sana training camp saja. Sementara untuk Elga kami akan dorong untuk SEA Games dan Asian Games. Soal kapan training camp-nya segera akan kami kirim. Sekaligus kami akan lihat juga efisiensi dan jadwal latihannya apakah naanti langsung berangkat ke Rio, atau pulang bareng kontingen,†pungkasnya. (Imam/net)
Bagi Halaman