Untitled-21BOGOR, TODAY – Pengrajin aneka permainan anak seperti ayunan, perosotan dan waha­na bermain lainnya bisa den­gan mudah ditemui di sepan­jang jalan Pajajaran Bogor. Para pengrajin memajang wa­hana bermain tersebut dengan desain serta warna beragam.

Salah satunya adalah Abah Ayunan, tempat ini menjual beberapa jenis permainan sejak tahun 2010. Sang adik dari pemilik Abah Ayunan Bo­gor, Zaelani mejelaskan, sang Kakak yakni Bahrudin mem­produksi aneka wahana ber­main ini di Cibubur.

Abah Ayunan memiliki be­berapa titik tempat penjualan seperti di daerah Mega Mend­ung Puncak, Jalan Baru hingga Cibinong. Konsumen Abah Ayu­nan biasanya dari sekolah TK maupun pembeli secara priba­di. “Biasanya pemesanan mu­lai ramai sekitar Juni atau Juli saat ajaran baru. Mereka mem­perbarui arena permainan, rata-rata mereka pesan 1-2 set mainan. Adapun jika hari biasa seringnya pembeli pribadi, bi­asanya ayunan kotak,” ungkap Zaelani, Kamis (9/6/2016).

Sudah sejak lama, Abah Ayunan menjadi salah satu bengkel ayunan anak. Tentun­ya, untuk bisa bertahan meng­geluti bisnis ini dibutuhkan kreatifitas tinggi, serta nyali be­sar. Zaelani mengungkapkan, agar mampu bertahan dalam usaha ini haruslah menguta­makan kualitas produk, serta pelayanan kepada konsumen.

“Menjaga kualitas meru­pakan salah satu wujud kami untuk memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Namun, kualitas permainan kami ter­gantung kepada pemeliharaan­nya juga. Umumnya awet hing­ga lebih 4 tahun,” tuturnya.

Menurut Zaelani, usaha mainan anak tidak akan lekang oleh zaman. Bahkan diakui Zaelani, setiap jelang tahun ajaran baru orderan mulai meningkat. Jika pada hari-hari biasa Abah Ayunan hanya me­nyediakan satu hingga dua set mainan, maka menjelang tahun ajaran baru ini dirinya menambah stok barang.

Harga satu set mainan di­jualnya Rp 6 juta (Satu set ter­diri dari satu perosotan dan tiga ayunan). Sedangkan untuk harga satuannya, Ia menjual ayunan mulai dari Rp 2 juta.

“Ayunan bervariasi ma­camnya, ada ayunan standar, ayunan bulat, dan ayunan ko­tak. Selain itu kami juga jual perosotan seharga Rp 2,2 juta hingga komedi putar senilai Rp 4 juta. Harga tersebut ma­sih bisa ditawar dan termasuk ongkos pengiriman,” jelasnya.

Walau memang tak selalu laris setiap hari, Zaelani men­gaku menjual perosotan bisa menjadi usaha yang menjan­jikan, terutama jika banyak pesanan.

“Jadi jangan takut untuk usaha, semua juga pasti ada untung dan rugi. Bersyukur saja jika tahun ajaran baru bi­asanya kami mendapat hingga puluhan juta,” pungkasnya. (Winda Herviana)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================