Sementara pada lima bulan per­tama tahun lalu, produsen sepeda motor anggota AISI masih mampu penjualan sebesar 5,79 persen tersemenjual 2,59 juta unit. Penurunan but, menjadi penanda bahwa daya beli masyarakat Indonesia belum pulih. Padahal seperti diketahui, penjualan sepeda motor, mobil, dan semen menjadi salah satu indikator tingkat konsumsi masyarakat yang mendorong pertumbuhan ekonomi. ­

Sebelumnya, manaje­men PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berharap pertumbuhan kredit kendaraan bermotor bisa tembus dua kali lipat sepanjang Juni 2016, bertepatan dengan ma­suknya Ramadan sampai Lebaran. Henry Koenaifi, Direk­tur BCA mengatakan, peningkatan permintaan kredit otomotif meru­pakan tren musiman yang terjadi dari tahun ke tahun jelang Idul Fitri. Henry menyebut peningkatan per­mintaan kredit kendaraan bermotor bisa tembus 8-10 persen sepanjang Juni-Juli 2016. “Masyarakat akan mengejar kredit otomotif ketimbang kredit pemilikan rumah (KPR). Mer­eka kan mau ganti mobil atau beli mobil untuk dibawa pulang mu­dik. Jadi, bulan Juli, kredit otomotif bakal naik dua kali lipat ketimbang bulan-bulan biasanya,” tutur Henry. Namun, sambung dia, setelah perayaan Idul Fitri, penyal­uran kredit otomotif akan kembali normal. Normal dalam hal ini tidak berarti lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.(Yuska Apitya/dtk)

Halaman:
« 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Wajib Coba! Menu Makan Siang dengan Semur Daging Istimewa yang Lezat dan Nikmat
============================================================
============================================================
============================================================