Bellatrix_Manuputty_MEasiaMagazine_01JAKARTA– Pebulutangkis putri Indonesia, Bellaetrix Manuput­ty telah menjalani operasi liga­men lutut kri di RSPAD Gatot Soebroto, Senin (13/6/2016). Kini, Kementerian Pemudan dan Olah­raga (Kemenpora) berencana me­mindahkan peraih medali emas SEA Games 2013 itu ke Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) Cibubur. Ia pun diprediksi tak bisa bertanding sampai 9 bu­lan ke depan.

Bella mendapatkan cedera itu saat melakoni ba­bak kedua Taiwan Open 2015, Kamis (15/10/2015) lalu. Semenjak itu, dara cantik itu harus absen di beberapa turnamen bulu tangkis bergengsi termasuk Thomas dan Uber Cup 2016.

“Kalau sekarang kan sudah di­tangani RSPAD, nanti pada saat masa pasca-operasi, Bellaertix akan dipin­dah ke RSON Cibubur. Karena atlet yang cedera merupakan tanggung jawab pemerintah,” kata Kepala ko­munikasi publik Kemenpora, Gatot Dewa Broto, dilansir Sindonews. Kemenpora mengaku baru menge­tahui kondisi Bellaetrix yang mem­butuhkan operasi beberapa hari lalu. Setelah mengetahui kondisi tersebut, Gatot menyebut pihaknya langsung menghubungi ibunda Bel­laetrix, Jane Thomas.

Gatot akan menjenguk Bellaetrix untuk mengetahui persisnya kondisi sang atlet. Pasalnya, menurut Jane Thomas, dokter Michael Triangto yang menangani atlet PBSI jus­tru menyarankan Bella melakukan pemeriksaan ke psikiater.

BACA JUGA :  Nathan Tjoe-A-On Dipastikan Perkuat Indonesia di Piala Asia U-23

“Dr Michael bilangnya itu ji­wanya yang sakit bukan fisiknya (lu­tut, red) yang sakit. Jadi disuruh ke psikiater karena kejiwaannya perlu dites,” kata Jane kepada wartawan.

Nantinya, setelah dipindah ke RSON Cibubur, semua biaya pemu­lihan Bellaetrix bakal ditanggung Kemenpora. Saat ini, keluarga Bel­laetrix diperkirakan menghabiskan dana Rp 120 juta untuk melakukan operasi lutut.

Sentil PBSI

Kemenpora sebenarnya cu­kup terlambat mengetahui kondisi Bella. Pasalnya, Menpora Imam Nahrawi Cs , tak pernah mendapat perkembangan terbaru atlet 27 ta­hun itu, baik dari PBSI dan keluar­ganya. RSON Cibubur dinyatakan semakin siap untuk merawat atlet yang mengalami cedera, karena didukung dengan keberadaan jum­lah peralatan yang dimiliki oleh rumah sakit pemerintah ini sema­kin lengkap.

Diantaranya empat alat fisioter­api, alat pemeriksaan kepadatan tulang dan komposisi lemak tubuh, “CPET” atau alat memeriksa VO2 Max dan Spirometri, alat untuk memeriksa telapak kaki serta alat pemeriksaan dengan fluroscopy saat operasi. Meski begitu, Direk­tur RSON, Dr.dr. Basuki Supartono, Sp.OT. FICS.MARS menolak saran Menpora Imam Nahrawi yang ber­niat memindahkan rencana operasi Bella dari RSPAD ke Cibubur. Menu­rutnya, secara operasional sudah ter­agenda secara rapih dan terperinci.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Menang Tipis 0-1 Lawan Australia

Selain itu, secara profesi ke­dokteran prosedur yang dilakukan oleh RSPAD sudah proporsional. “Daripada mendadak dipindahkan ke RS lain kecuali karena alasan sangat darurat yang tidak bisa di­tangani oleh RSPAD dan menyam­paikan laporan kepada Menpora bahwa yang bersangkutan akan tetap memonitor pelaksanaan op­erasi yang akan dilakukan terhadap Bellaetrix Manuputty dan bahkan akan bertanggung-jawab langsung untuk penanganan pasca operasin­ya,” kata pernyataan Kemenpora.

RSON Cibubur saat ini tidak hanya diperuntukan untuk atlet yang mengalami cedera. Masyarakat umum pun bisa melakukan pemer­iksaan di sana dan bahkan Menpora berharap Satlak Prima bisa memak­simalkan RSON untuk memeriksa kondisi atlet Indonesia yang diper­siapkan menghadapi kejuaraan in­ternasional. Mengingat keterlibatan dokter dan psikolog sangat mem­bantu meningkatkan prestasi olah­raga. (Rishad/Net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================