PAKISTAN TODAY– KoÂmunitas Muslim di Desa Khaksabad, Pakistan, mengÂgalang dana untuk mendiriÂkan sebuah gereja baru bagi warga Kristen karena temÂpat ibadah itu sebelumnya tersapu banjir.
“Saya mempelajari proyek ini dari pertemuan komunitas bulan lalu. Gereja juga merupakan rumah AlÂlah. Berdoa merupakan yang utama. Kami memuja Tuhan yang sama,†ujar seorang warga, Dilawar Hussain.
Donasinya sendiri terÂgantung pada kondisi pereÂkonomian. Seorang petani memberikan 2.000 rupe (Rp252 ribu), sementara pebisnis lokal menyumbang 10 ribu-30 ribu rupe (Rp1,2- 3,7 juta). Bantuan ini juga diÂgencarkan untuk menunjukÂkan solidaritas keagamaan, enam tahun setelah terjadi penyerangan terhadap umat Kristiani di wilayah itu.
“Setelah kericuhan lokal, kami mencoba mengajak warga lebih bersatu. Kami sudah meningkatkan akÂtivitas kami sehingga tidak perlu lagi ada insiden seperÂti itu. Dengan membangun gereja ini, kami ingin menÂunjukkan bahwa kami berÂsatu,†ucap seorang warga lainnya, Ijaz Farooq.
Kerusuhan itu terjadi di Gojra, kota terdekat dengan Khaksabad, pada 2009 lalu. Ketika itu massa menyerang rumah-rumah orang Kristen dan menewaskan 10 orang. TuÂjuh orang dibakar hidup-hidup dan empat gereja dibakar.
Tragedi itu menorehkan luka bagi warga sekitar. SeÂorang warga Kristen di KhakÂsabad, Faryal Masih, tak menÂyangka hal itu dapat terjadi di kampung halamannya.
“Sejak kecil, kami hidup bersama. Kami hidup dalam damai dan saling menghadÂiri pernikahan masing-masÂing. Kami bersama dalam suka dan duka. Saya berdoa agar kami tidak mengalami apa yang terjadi di Gojra,†tutur Masih.
Setelah kejadian itu, Masih sendiri tak percaya komunitas Muslim akan membantu mereka mendiriÂkan gereja.
“Namun yang mengejutÂkan saya, konstruksi dimulai sebulan setelah pengumuÂman. Mimpi lama komunitas kami akhirnya terwujud,†katanya.(Yuska Apitya/net)
Bagi Halaman