pot-bunga-dari-tabung-gas-air-mata-israel-004-tantri-setyoriniPALESTINA TODAY– Israel melalui perusahaan air ne­gara milik mereka meman­gkas atau menghentikan sama sekali pasokan air ke beberapa wilayah di Tepi Barat, Pales­tina, pada bulan Ramadan yang jatuh di musim panas tahun ini.

Perusahaan air Israel, Me­korot, menghentikan aliran ke beberapa daerah Tepi Barat demi mengalihkannya ke beberapa koloni Israel di permukiman Yahudi. Di anta­ra yang dipangkas pasokan airnya adalah wilayah Jenin, beberapa desa di Nablus, kota Salfit dan daerah sekitarnya. Padahal di bulan Ramadan dan musim kemarau kali ini, air sangat dibutuhkan oleh puluhan ribu warga Palestina. Mekorot mengoperasikan se­luruh sumur air di Tepi Barat dan memiliki wewenang me­nentukan siapa yang berhak mendapatkan air.

Walikota Jenin Ragheb Al Haj Hassan, mengatakan pemangkasan pasokan ke wilayahnya dilakukan Me­korot tanpa pemberitahuan sebelumnya. “Penduduk san­gat menderita di cuaca panas dan Ramadan kali ini. Israel, dan hanya Israel, yang ber­tanggung jawab karena kes­epakatan yang ditandatangani dengan Israel jelas menyata­kan bahwa Mekorot harus me­nyediakan air yang mencuku­pi kebutuhan wilayah utara Tepi Barat,” kata Haj Hassan.

BACA JUGA :  Roberto Callieri Jadi Komisaris Utama Hasil RUPST, Indocement Bakal Bagikan Dividen Rp308 Miliar

Haj Hassan mengatakan perkara pemangkasan paso­kan air yang telah berlangsung beberapa hari selama Rama­dan ini telah dilaporkan ke Otoritas Air Palestina yang se­harusnya akan segera melan­carkan protes. “Pemangkasan pasokan air rutin terjadi, tapi di masa lalu mereka memberi tahu kami. Sekarang, warga Palestina dibiarkan dalam keg­elapan,” ujar Haj Hassan.

Ayman Rabi, direktur ek­sekutif Palestinian Hydrology Group, mengatakan beberapa daerah di Tepi Barat tidak dis­alurkan air selama lebih dari 40 hari. “Masyarakat bergan­tung pada pembelian air dari truk air atau mencari sumber alternatif seperti mata air,” ujar Rabi.

BACA JUGA :  Roberto Callieri Jadi Komisaris Utama Hasil RUPST, Indocement Bakal Bagikan Dividen Rp308 Miliar

Mekorot tidak merespons upaya konfirmasi dari Al Ja­zeera. Menurut Rabi, warga Tepi Barat kini harus men­cukupkan diri hidup dengan dua, tiga, atau 10 liter air per hari. Menurut badan kes­ehatan PBB, dengan kondisi Palestina yang panasnya bisa mencapai 35 derajat Celcius, 7,5 air per kapita per hari adalah kebutuhan minimal warga Tepi Barat.

Sejak pendudukan tahun 1967, Israel telah membatasi pasokan air ke Tepi Barat dan Jalur Gaza. Sementara itu, air yang dialirkan ke permuki­man Yahudi sangat berlimpah. (Yuska Apitya/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================