BEBERAPA hari belakangan ini harga gula pasir merangkak naik mengikuti tren bahan pokok lainnya dari Rp 14.000 per kilogram (kg) hingga Rp 16.000 per kilogram (kg). Untuk menekan gejolak harga gula pasir yang perlahan naik, pemerintah menggandeng Bulog untuk menggelontorkan seluruh persediaan gula pasir.
Oleh : Yuska Apitya
[email protected]
Bulog juga mengerahkan semua kemampuannya untuk mengerahkan semua gula yang ada di perkebunan,†ujar Menko Perekonomian Darmin Nasution di kanÂtornya, Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2016).

Namun usaha Bulog bukan berarti berjalan mulus. Ada kendala yang haÂrus dihadapi di lapangan sehingga tidak dapat direalisasikan dalam waktu yang cepat. Misalnya karena konflik kepentinÂgan antara pejabat daerah dengan pusat agar ‘jatah’ gula pasir daerahnya tidak semua dibawa ke pusat. “Ada masalah teknislah yang membuat kemudian ngÂgak bisa dipindahkan begitu saja dari daerah satu ke daerah lain karena gubernurnya bilang daerah saya dong, dijual nggak bisa dong kan PTPN di sini,†kata Darmin
Kendati demikian, Darmin yakin bahwa gejolak harga gula pasir di pasar tidak akan berlangÂsung lama. Pekan depan dapat dipastikan harga gula pasir di pasar tidak akan terjadi kenaiÂkan lagi dan bahkan cenderung turun. “Tetapi upayanya dilakuÂkan sebesar besarnya oleh Bulog walaupun belum ideal tapi kita percaya dalam seminggu ini kita bisa paling tidak menahan atau menurun,†tuturnya.
Untuk menekan harga gula pasir juga dibutuhkan jumlah paÂsokan yang melebihi dari kebutuÂhan masyarakat. Karena seperti kondisi saat ini, masyarakat cenÂderung membeli dalam jumlah yang banyak untuk mengantisipaÂsi gejolak harga di kemudian hari yang lebih tinggi lagi.
Ada tiga kementerian yang mengadakan gelaran pasar muÂrah di masing-masing pelataranÂnya. Tercatat pagi kemarin MenÂteri Pertanian Amran Sulaiman meresmikan Toko Tani Indonesia (TTI) di Pasar Minggu, Jakarta SeÂlatan.
Beragam komoditas pangan pokok pun dijual murah di Toko Tani Indonesia (TTI), antara lain daging sapi Rp 75.000/kg, gula pasir Rp 12.000/kg, daging ayam Rp 30.000/kg, bawang merah Rp 23.000/kg, bawang putih Rp 22.000/kg, beras Rp 7.900/kg, dan minyak goreng Rp 9.500/ liter. Harga yang berada jauh di bawah harga pasar dikarenakan langsung didapatkan dari produÂsen.
Selain di Pasar Minggu, geÂlaran pasar murah juga diadakan di pelataran parkir Kementerian Perdagangan. Pasar murah ini diÂbuka pagi tadi pada pukul 09.00 WIB oleh Plt Dirjen PerdaganÂgan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Suhanto. Pihaknya pun menegaskan menegaskan bahwa berbagai komoditas panÂgan dijual degnan harga miring pada pasar murah ini. Acara pasÂar murah diselenggarakan selama 2 pekan ke depan terhitung mulai saat ini tanggal 15 Juni 2016 samÂpai 28 Juni 2016. “Barang-barang yang dijual pokok seperti beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, cabai merah, bawang merah, bawang putih, paket ritel semÂbako, dan komoditi lain,†jelas Suhanto saat membuka pasar muÂrah di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2016).
Bergeser sedikit, di lingkunÂgan Kemenko Perekonomian juga diadakan pasar murah dengan menghadirkan puluhan stand penjual bahan pangan pokok dari berbagai instansi, baik swasta maupun UKM.