KASUS kenakalan remaja yang kian memprihatinkan menunjukkan kurangnya pendidikan agama yang diberikan sejak dini. Hal itu mendorong lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) membuat inovasi permainan Iqropolly untuk mengajarkan Islam kepada anak-anak.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Para mahasiswa IPB itu terdiri dari Agung Suharyana, Muhamad Yusuf, Rosyid AmrulÂlah, Novan Aji Imron, dan Rasi Tamadhika Fajar.
“Kami sangat miris melihat anak-anak bermain mainan yang kurang mendidik, apalagi permainan tersebut jauh dari nilai agama khususnya agama Islam,†terang Agung, Ketua Tim Penggagas Iqropolly.
Iqropolly merupakan meÂdia permainan yang memiliki muatan agama Islam yang diÂpadukan metode belajar yang asyik dan menyenangkan bagi anak. Kelima mahasiswa terseÂbut berhasil menciptakan nuÂansa baru belajar agama Islam dengan cara mendongeng, tebak kata, drama, hingga ke praktik.
“Iqropolly telah diaplikaÂsikan di Kampung Adat Urug, Desa Kiara Pandak, Kecamatan Sukajaya, Bogor. Kampung tersebut merupakan kampung adat yang memiliki aktivitas kerohanian masih terbatas, karena tidak adanya remaja masjid. Sasaran program diÂaplikasikan kepada anak usia dini di perkampungan adat tersebut yang sebagian besar bersekolah di SDN 2 Kiara PanÂdak,†ujarnya.
Kepala SDN 2 Kiara Pandak, Apit Taufik Ridwan mengatakan Iqropolly sangat bagus untuk dikembangkan dalam dunia pendidikan. Selain membantu anak-anak mengenal akhlak islÂami, juga mengajak masyarakat untuk saling mengenal ajaran Islam secara benar.
Kedepannya, permainan iqropolly akan disempurnakan lebih baik agar memiliki daya jual tinggi untuk dikomersilÂkan. “Kami berharap Iqropolly menjadi salah satu usaha kreÂatif mahasiswa karena memiÂliki peluang yang menjanjiÂkan,†ujar Lindawati.
Bagi Halaman