20160618_183318Ketua Demisioner DPD Golkar Kota Bogor, Ceppy Harun, akhirnya menyatakan sikap terkait bursa pemilihan ketua dalam Musda Golkar Tingkat II yang rencananya akan dihelat pasca lebaran mendatang.

Oleh : Patrick
[email protected]

Dalam acara buka bersama temu kader beringin di kediamannya yang berlokasi di Perumahan Haur Jaya, Kecamatan Bogor Tengah, kemarin, Cheppy akhirnya bicara banyak.

Ceppy yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Golkar DPD Provinsi Jawa Barat mem­berikan dukungan penuh pada dua kader Golkar yang akan meramaikan perhelatan Musda Juli mendatang. Kedua kader yang telah mengantungi restu Ceppy, yakni Ketua Har­ian Tagor J Tauhid dan Ketua Musyawarah Keluarga Gotong Royong (MKGR) Yus Ruswandi.

Alasannya, karena kedua kader tersebut sempat datang ke Ceppy Harun dan meminta restu untuk ikut berpartisipasi dalam kontestasi politik kursi Ketua DPD Golkar. “Saya se­bagai orang tua merasa di­hormati. Mereka tau diri dan tau etika politik. Saya ini kan orang tua,” sebut Ceppy den­gan nada geram saat ditanya BOGOR TODAY, kemarin.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kabupaten Bogor, Selasa 14 Mei 2024

Sementara Sekretaris DPD Golkar Heri Cahyono, kata Ceppy, tidak meminta restu sama sekali kepadanya. “Saya tidak mau sebut nama. Tetapi hingga kini, ia tidak pernah datang ke saya,” kata Ceppy.

Mendapati signal positif itu, Yus Ruswandi mengatakan, bila dirinya akan berupaya menjaga amanat para pemi­lik suara dan marwah Partai Golkar. “Kita nikmati proses demokratisasi yang sudah ada. Mengalir saja,” kata Yus, saat berbincang dengan BO­GOR TODAY, kemarin malam.

Senada Tagor J Tauhid enggan berkomentar banyak terkait manuver politik sejum­lah kader Golkar kepada Yus Ruswandi. Namun demiki­an Tagor mengaku tengah bergerilya guna menggalang dukungan agar kursi Ketua Golkar dapat didudukinya. “Saya pribadi tidak ambisi. Ini adalah proses terbuka bagi semua kader Golkar Kota Bo­gor. Biarkan demokratisasi berjalan. Kita harus belajar dari proses pemilihan Ketua Umum DPP, dimana tidak ada intervensi dari pihak manapun,” singkat Tagor.

BACA JUGA :  Penutupan Akses Jalan Oleh Plaza Jambu Dua, Pemkot Sebut Itu Jalan Umum

Terpisah, Pengamat Poli­tik LIPI Jakarta, Syafuan Rozi menilai, sikap Ketua Demis­ioner Ceppy Harun nam­pak kekanak-kanakan. Kata dia, Ceppy sebagai kader senior seharusnya menun­jukan kedewasaan politik.

Sikap keberpihakannya ke­pada sejumlah balon, dinilain­ya telah mengkerdilkan balon lain dan dapat memicu Golkar kota hujan terbelah. Hal itu berbahaya bagi keberlangsun­gan Partai Golkar kedepan. Karena bukan tidak mungkin sebelum hingga pasca Musda, Golkar akan terbelah. Ada kubu A, B, C, dan sebagainya.

Seharusnya, lanjut Sya­fuan, sebagai Ketua Demis­ioner Ceppy tidak terlalu menunjukan keberpihakan­nya. “Ceppy harus bertin­dak sebagai ayah yang men­gayomi anak-anaknya yang tengah bersaing mempere­butkan kursinya. Dengan begitu, kedewasan politik terlihat. Semua anaknya yang sedang bersaing di­rangkul,” paparnya. “Ceppy Harun memang memiliki hak suara untuk menentu­kan penggantinya nanti. Na­mun demikian, menyatukan Golkar sebelum dan pasca Musda jauh lebih penting. Karena politik, tidak hanya memikirkan kepentingan ses­aat saja. Tetapi juga jangka menengah dan panjang,” tandasnya. (Patrick|Yuska)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================