Sebelumnya, Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa menÂcapai 5,1 persen pada 2016 dan berpeluang naik menjadi 5,3 persen pada tahun depan.
Kepala Ekonom Bank DuÂnia untuk Indonesia Ndiame Diop menilai ekspansi fiskal yang dilakukan pemerintah pada tahun ini akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, dorongan pertumbuhan akibat ekspansi fiskal mesti tertahan akibat kondisi pelemahan global yang memburuk.
“Minat investasi sektor swasta tahun ini masih terÂtolong oleh paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah, namun kami juga menyoroti dampak perlamÂbatan ekonomi global terhaÂdap pelemahan konsumsi sekÂtor swasta,†ujar Diop dalam paparan perkembangan ekoÂnomi kuartalan Bank Dunia di Jakarta, beberapa bulan lalu.
Bank Dunia juga sempat memangkas proyeksi pertumÂbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 2,4 persen dari prediksi sebelumnya 2,9 persÂen pada Januari lalu. Revisi ini mempertimbangkan perÂlambatan ekonomi sejumlah negara maju, harga komoditas yang rendah, masih lemahnÂya perdagangan global, dan berkurangnya arus modal.
Dalam Laporan ProsÂpek Ekonomi Global terbaru Bank Dunia disebutkan, negÂara-negara berkembang dan eksportir komoditas berjuang untuk beradaptasi dengan tren pelemahan harga minyak dan komoditas kunci lainnya. Fenomena kejatuhan harga komoditas ini menyumbang separuh dari koreksi ke bawah prospek ekonomi global.
Perekonomian negara-negara berkembang yang mengandalkan ekspor koÂmoditas ini diprediksi hanya akan tumbuh 0,4 persen dari proyeksi sebelumnya 1,2 persÂen pada Januari.
(Yuska Apitya/dtk)