Sebelumnya, Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa men­capai 5,1 persen pada 2016 dan berpeluang naik menjadi 5,3 persen pada tahun depan.

Kepala Ekonom Bank Du­nia untuk Indonesia Ndiame Diop menilai ekspansi fiskal yang dilakukan pemerintah pada tahun ini akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, dorongan pertumbuhan akibat ekspansi fiskal mesti tertahan akibat kondisi pelemahan global yang memburuk.

“Minat investasi sektor swasta tahun ini masih ter­tolong oleh paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah, namun kami juga menyoroti dampak perlam­batan ekonomi global terha­dap pelemahan konsumsi sek­tor swasta,” ujar Diop dalam paparan perkembangan eko­nomi kuartalan Bank Dunia di Jakarta, beberapa bulan lalu.

BACA JUGA :  Rangkaian HUT RSUD Leuwiliang ke-14 Penuh Berkah

Bank Dunia juga sempat memangkas proyeksi pertum­buhan ekonomi global tahun ini menjadi 2,4 persen dari prediksi sebelumnya 2,9 pers­en pada Januari lalu. Revisi ini mempertimbangkan per­lambatan ekonomi sejumlah negara maju, harga komoditas yang rendah, masih lemahn­ya perdagangan global, dan berkurangnya arus modal.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Jumat 19 April 2024

Dalam Laporan Pros­pek Ekonomi Global terbaru Bank Dunia disebutkan, neg­ara-negara berkembang dan eksportir komoditas berjuang untuk beradaptasi dengan tren pelemahan harga minyak dan komoditas kunci lainnya. Fenomena kejatuhan harga komoditas ini menyumbang separuh dari koreksi ke bawah prospek ekonomi global.

Perekonomian negara-negara berkembang yang mengandalkan ekspor ko­moditas ini diprediksi hanya akan tumbuh 0,4 persen dari proyeksi sebelumnya 1,2 pers­en pada Januari.

(Yuska Apitya/dtk)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================