Mantan Gubernur DKI JakarÂta itu menegaskan, pemerintah memberikan kesempatan kepada swasta untuk menyelesaikan pemÂbangunan jalan tol. Tapi kalau tidak cepat dikerjakan, pemerinÂtah akan mengambil alih karena infrastruktur jalan tol dibutuhÂkan untuk mengurai kemacetan Bogor-Sukabumi. “Kalau pernah ngerasain yang (melintas) Bogor-Sukabumi, macet, macet, macet. (Jalan tol) Ini diperlukan,†tegas presiden.
Menurutnya, seharusnya suÂdah tidak ada lagi masalah pemÂbebasan lahan. Alasan tersebut tidak bisa lagi dijadikan dasar untuk menunda pelaksanaan proyek. “Tadi saya sudah tanya ke Pak Gubernur (Jabar) tidak ada (masalah pembebasan lahan), ke Bu Bupati tidak ada, Pak Wali tadi juga tidak ada. Tadi sudah disÂampaikan di lapangan semuanya sementara ini tidak ada masalah, moga-moga tidak ada masalah,†kata Jokowi.
Presiden Jokowi mengaku lega karena pembangunan jalan Tol BoÂcimi saat ini sudah dimulai. “Yang penting segera dimulai. Perkara nanti di lapangan ada persoalan, ada masalah, selesaikan di lapanÂgan. Sampai tadi saya tanya tidak ada, tidak ada masalah,†ungkap presiden.
Terpisah, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto W Husaini mengatakan, pihaknya bakal mengganti konÂtraktor pelaksana pembangunan untuk mempercepat proses pemÂbangunan.
Saat ini, konstruksi jalan Tol Bocimi dikerjakan oleh PT Posco E&C Indonesia yang merupakan perusahaan afiliasi dari Posco E&C International yang berpusat di Korea Selatan. “Kalau saya rekoÂmendasikan diganti sajalah,†tegas dia ditemui di Gedung DPR RI, JaÂkarta, Selasa (21/6/2016).
PT Posco, kata Hediyanto, diÂanggap menghambat proses pemÂbangunan dengan mencari-cari alasan untuk menunda pekerjaan. “Ketemu sama orang asing (Posco asal Korea) ini kan kadang-kadang perkara kecil dia berhenti. Perkara tanah sedikit dia berhenti. Dia cari alasan untuk berhenti,†tutur dia.
Menurutnya, tanpa keterliÂbatan PT Posco, pembangunan Tol Bocimi justru bisa dikebut. Karena, investor baru tol Bocimi yang tak lain adalah PT Waskita Karya (Persero) adalah perusaÂhaan konstruksi yang tergolong andal dalam menangani kegiatan pembangunan jalan tol. “Waskita sendiri kan investornya kan, dia juga kontraktor juga. Jadi kenaÂpa nggak sekalian saja Waskita kerjakan sendiri juga,» pungkasÂnya. (*)-(ed:Mina)