ADA ungkapan di maÂsyarakat yang berbuÂnyi ‘Manusia adalah tempatnya salah dan lupa.’ Ada benarnya juga ungkapan terseÂbut, karena memang manusia itu makhluk yang kadang suka melakukan kesalahan dan juga suka lupa.
Dengan keadaan seperti itu dimana kita terkadang melakukan kesalahan dan juga  sering lupa akan tanggung jawab yang harus dijalankan, maka suÂdah sepatutnya kita selalu bersikap mawas diri atas segala sikap dan perilaku kita sendiri agar tidak terÂjerumus kepada perbuatan yang merugikan, apalagi perbuatan dosa.
Selain selalu bersikap mawas diri, kita juga harus senantiasa senang untuk menerima nasihat-naÂsihat yang baik dari orang-orang di sekitar kita. Nasihat yang baik akan menjadi pelindung dan penyadaran bagi kita dari sikap dan tindakan yang tidak baik yang disebabkan karena kelalaian diri sendiri.
Nasihat memiliki peran yang penting dalam menjaga konsisÂtensi kita dalam berpegang pada nilai, aturan dan kebenaran dalam agama. Itulah sebabnya Allah meÂnyebutkan betapa peran yang sanÂgat penting bagi orang-orang yang beriman. Dalam Alquran Allah berÂfirman : ‘Dan berilah peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.’ (QS. Adz-Dzariyat :55)
Karena besarnya manfaat naÂsihat bagi kita, hendaklah kita berÂpikir positif atas nasihat yang kita terima dari orang lain. Nasihat itu bisa dari orang-orang terdekat denÂgan kita seperti keluarga, teman, guru atau lainnya. Nasihat yang mereka berikan sejatinya merupakÂan tanda perhatian dan kasih sayÂang kepada kita. Jauhkan pikiran negatif atas nasihat yang kita terima dari orang lain, apalagi merasa bahwa nasihat itu sebagai sesuatu yang merendahkan diri kita.
Di dalam Alquran dijelaskan bahwa saling memberi nasihat adalah jalan yang Allah swt ajarÂkan kepada kita supaya kita tidak merugi dalam hidup di dunia dan akhirat. Firman Allah : ‘Demi wakÂtu. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. KeÂcuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, saling nasihat-menasihati dalam kebenaran dan saling nasihat menasihati dalam kesabaran.’ (QS. Al-Ashar: 1-3)
Kemudian yang juga tidak kaÂlah pentingnya ialah kita harus bergaul dengan orang-orang saleh. Berada di lingkungan orang-orang baik akan menjadi motivasi untuk berbuat baik. Sehingga kita akan terhindar dari perilaku yang keÂliru apalagi perbuatan maksiat dan dosa. Firman Allah: ‘Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kalian bersama orang-orang baik.’ (QS. At-Taubah: 119) Wallahu a’lam
Bagi Halaman