Menteri Kelautan dan Peri­kanan Susi Pudjiastuti setuju agar nelayan di Jawa melaut di Perairan Natuna. Dia lalu men­gomentari soal potensi ‘gese­kan’ antarnelayan lokal dengan nelayan dari Jawa bila semua nelayan diizinkan melaut di Pe­rairan Natuna. “Dulu nelayan asing diam saja, sekarang ada nelayan dari Jawa nggak boleh,” kata Susi singkat.

Selain meninjau Perairan Natuna, Jokowi juga menggelar rapat di atas KRI Imam Bonjol. Hadir dalam rapat Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Luhut Pandjaitan, Menlu Ret­no Marsudi, Seskab Pramono Anung, Menteri ESDM Sudirman Said, KSAL Laksamana Ade Su­pandi, Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Kepala Badan Keamanan Laut Arie Soedewo, serta Gu­bernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Bojonegoro, Truk Tangki Elpiji Tabrak Motor Tewaskan 3 Orang Sekeluarga

Sebagaimana diketahui, Per­airan Natuna pada bagian utara wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) diklaim sebagai bagian dari Laut China Selatan yang diklaim China nelayan tradisionalnya bisa melaut di sana. Padahal, po­sisinya jelas ZEE Indonesia tidak boleh ada aktivitas penangka­pan ikan. Akibatnya, beberapa kali nelayan China berhadapan dengan TNI AL. Terakhir pen­angkapan oleh KRI Imam Bonjol yang dipimpin oleh Koarmabar. (Yuska Apitya)/fdn/ed:Mina)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================