Ketika ditanyakan tentang akan dijual ke mana daging-daging itu, Heru mengatakan masih akan menyÂelidikinya lebih lanjut. Hingga kini, piÂhak Bea dan Cukai masih memeriksa lima orang WNI terkait dengan impor ilegal ini. “Kalau berhasil lolos, hargÂanya murah itu,†ucap Heru.
Heru juga menjelaskan, daging-daging sitaan ini akan dilelang jika semua syarat kesehatan dan syarat hukumnya terpenuhi, atau juga bisa dihibahkan. Namun jika syarat kesÂehatannya tak terpenuhi, yang akan dilakukan adalah memusnahkan baÂrang sitaan itu.
Selain lima orang tersebut, pihak Bea dan Cukai juga akan mencabut izin impor dari perusahaan imporÂtir itu. Heru menuturkan langkah ini diambil karena telah melakukan keÂcurangan dalam berusaha. “Karena dia melanggar, pasti dicabut,†tandasÂnya.
9.000 Ton Daging Lebaran Peradaran daging impor memang tak terbendung setelah pemerintah membuka kran untuk swasta. PemerÂintah juga menilai penurunan harga daging sapi di pasar-pasar di IndoneÂsia terjadi secara tak merata.
Menteri Pertanian Amran SulaimÂan mengungkapkan, untuk membuat penurunan harga daging merata di seÂluruh wilayah, dirinya membuat dua rencana. Rencana pertama adalah pembentukan tim khusus. Kedua, akan dilakukan penjualan daging muÂrah sebanyak 9.000 ton.
“Akan ada daging sapi murah seÂbanyak 9.000 ton yang harganya di bawah Rp 80 ribu per kilogram,†kata Amran di Kantor Wakil Presiden, JuÂmat (24/6/2016).
Untuk saat ini, Amran mengungÂkapkan harga daging sapi di berbagai daerah tak sama, mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 105 ribu per kilogram. Dia berharap, dengan adanya daging sapi murah, harga di pasaran bisa tuÂrun dan sama rata di semua wilayah.
Nantinya, lanjut Amran, harga 9.000 ton daging sapi murah akan bervariasi mulai dari Rp 75 ribu hingÂga Rp 80 ribu per kilogram. Namun, rencana tersebut diakui Amran tak akan bisa memberikan efek cepat.
Di sisi lain, dia juga berharap agar pemerintah tak perlu melakukan imÂpor daging dan lebih mempercayakan pada stok dalam negeri untuk menuÂrunkan harga daging. “Jadi stop, cuÂkup dalam negeri saja,†ujarnya.
Terlepas dari harga daging yang masih naik turun, Amran meminta agar masyarakat juga melihat harga pangan lain, termasuk beras dan caÂbai. Saat ini, berdasarkan informasi yang didapat Amran, harga cabai mengalami penurunan signifikan menjadi Rp 37 ribu per kilogramnya.
Ia mengklaim, harga bawang dan minyak secara nasional telah tuÂrun. Hal itu menurutnya merupakan dampak dari operasi pasar yang akhir-akhir ini gencar dilakukan oleh pemerintah. Amran berharap, usaha pemerintah itu bisa membuat harga pangan stabil saat memasuki Idul Fitri 1437 Hijriah. “Kami coba memotong rantai pasok untuk jangka panjang,†kata Amran.(*)