Untitled-21BANDUNG, TODAY-Caretaker Persib Herrie Setiawan mengatakan dirinya tidak akan membuat banyak perubahan komposisi pemain saat menjalani laga pekan kedelapan Tor­abika Soccer Championship (TSC) A 2016 melawan Persegres Gresik Unit­ed, Senin (27/6/2016) nanti.

Kemungkinan pelatih berlisensi B AFC itu tetap akan mempercay­akan starter tak jauh dari pertand­ingan saat mereka menekuk Mitra Kukar.

Seperti tujuan awalnya, Herrie ingin membuat para pemainnya mampu memahami pengertian ber­main setiap pemain. Oleh sebabnya, Vladimir Vujovic dan kawan-kawan harus ditempatkan dalam situasi bermain terus bersama.

“Enggak banyak berubah, se­dikit demi sedikit pengertiannya ter­jalin. Pertandingan di sana (Gresik) enggak akan banyak berubah,” ungkapnya saat diwawancarai wartawan di Mess Persib, Jalan Ah­mad Yani Bandung.

Lebih lanjut ia merasakan situa­si tim ini kian menumbuhkan aura positif serta yakin akan berdampak kepada permainan yang terbaik pula. Herrie tinggal memperbaiki mood dan terus berusaha memban­gun chemistry di antara pemain.

“Aura posisitif tim ini perlahan sudah mulai kembali lagi, kalau membangun lagi (pengertian) dari awal kan susah. Kalau sekarang ini kita hanya memperbaiki dari kitan­ya,” ujarnya.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Akui Keunggulan Qatar di Piala Asia U-23 2024

Pelatih kelahiran Makasar ini juga menegaskan tidak ada metode latihan arsitek sebelumnya Dejan Antonic yang diterapkan dalam lati­hannya kini.

Peristilahan beda koki, beda cara pembuatan, dan rasanya san­gat kental dalam evolusi Persib saat ini menuju hijrahnya. Herrie memi­liki cara tersendiri dalam menga­suh anak-anaknya, dengan dibantu asisten pelatih lain yang handal di bidangnya, yaitu Asep Soemantri (asisten pelatih), Yaya Sunarya (pelatih fisik), dan Anwar Sanursi (pelatih kiper).

“Program Dejan enggak ada, kita mah berlatih saja sambil berja­lan. Metode latihan mah kita ngam­bil satu lewat cara kita melalui ber­emuk sama staf pelatih yang lain,” imbuhnya.

Berkaca pada pertandingan terakhir melawan Mitra Kukar, Her­rie mengaku Persib masih memiliki banyak evaluasi yang harus dilaku­kan dan tak boleh mengulang kes­alahan. Salah satunya adalah timnya mengendurkan serangan di babak kedua dan kehilangan momen un­tuk melakukan start menggebrak lawan.

BACA JUGA :  Ini Daftar 16 Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024

“Kita memang terlambat start menekan dan saat itu kita kaget. Ke­marin, kita kan babak kedua bukan hilang konsentrasi, kita terlambat saja, kalah start di babak kedua. Pengennya juga kita enggak me­lulu selalu bertahan,” tutur Herrie menjelaskan.

Persib gagal mengembangkan permainan di babak kedua, aki­bat perubahan strategi lawan yang mendadak. Namun, Herrie tak mau ambil pusing, dirinya tetap fokus menatap laga selanjutnya, menja­dikan pertandingan sebelumnya adalah pembelajaran.

“Tapi enggak apa-apa itu bagian evaluasi kita. Kita harus konsen­trasi, harus lebih ditingkatkan lagi, lebih fokus lagi. Kita harus pertim­bangkan segala kemungkinan dalam sebuah pertandingan, termasuk dalam pergantian pemain,” beber pelatih yang karib disapa Jose itu.

Pelatih berlisensi B AFC itu se­lalu menekankan anak-anak asuh­nya supaya mempertahankan ritme permain. Berusaha untuk tak men­gendurkan performa setelah turun minum. (Imam/Net/ed:Mina)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================