BANDUNG, TODAY-Caretaker Persib Herrie Setiawan mengatakan dirinya tidak akan membuat banyak perubahan komposisi pemain saat menjalani laga pekan kedelapan TorÂabika Soccer Championship (TSC) A 2016 melawan Persegres Gresik UnitÂed, Senin (27/6/2016) nanti.
Kemungkinan pelatih berlisensi B AFC itu tetap akan mempercayÂakan starter tak jauh dari pertandÂingan saat mereka menekuk Mitra Kukar.
Seperti tujuan awalnya, Herrie ingin membuat para pemainnya mampu memahami pengertian berÂmain setiap pemain. Oleh sebabnya, Vladimir Vujovic dan kawan-kawan harus ditempatkan dalam situasi bermain terus bersama.
“Enggak banyak berubah, seÂdikit demi sedikit pengertiannya terÂjalin. Pertandingan di sana (Gresik) enggak akan banyak berubah,†ungkapnya saat diwawancarai wartawan di Mess Persib, Jalan AhÂmad Yani Bandung.
Lebih lanjut ia merasakan situaÂsi tim ini kian menumbuhkan aura positif serta yakin akan berdampak kepada permainan yang terbaik pula. Herrie tinggal memperbaiki mood dan terus berusaha membanÂgun chemistry di antara pemain.
“Aura posisitif tim ini perlahan sudah mulai kembali lagi, kalau membangun lagi (pengertian) dari awal kan susah. Kalau sekarang ini kita hanya memperbaiki dari kitanÂya,†ujarnya.
Pelatih kelahiran Makasar ini juga menegaskan tidak ada metode latihan arsitek sebelumnya Dejan Antonic yang diterapkan dalam latiÂhannya kini.
Peristilahan beda koki, beda cara pembuatan, dan rasanya sanÂgat kental dalam evolusi Persib saat ini menuju hijrahnya. Herrie memiÂliki cara tersendiri dalam mengaÂsuh anak-anaknya, dengan dibantu asisten pelatih lain yang handal di bidangnya, yaitu Asep Soemantri (asisten pelatih), Yaya Sunarya (pelatih fisik), dan Anwar Sanursi (pelatih kiper).
“Program Dejan enggak ada, kita mah berlatih saja sambil berjaÂlan. Metode latihan mah kita ngamÂbil satu lewat cara kita melalui berÂemuk sama staf pelatih yang lain,†imbuhnya.
Berkaca pada pertandingan terakhir melawan Mitra Kukar, HerÂrie mengaku Persib masih memiliki banyak evaluasi yang harus dilakuÂkan dan tak boleh mengulang kesÂalahan. Salah satunya adalah timnya mengendurkan serangan di babak kedua dan kehilangan momen unÂtuk melakukan start menggebrak lawan.
“Kita memang terlambat start menekan dan saat itu kita kaget. KeÂmarin, kita kan babak kedua bukan hilang konsentrasi, kita terlambat saja, kalah start di babak kedua. Pengennya juga kita enggak meÂlulu selalu bertahan,†tutur Herrie menjelaskan.
Persib gagal mengembangkan permainan di babak kedua, akiÂbat perubahan strategi lawan yang mendadak. Namun, Herrie tak mau ambil pusing, dirinya tetap fokus menatap laga selanjutnya, menjaÂdikan pertandingan sebelumnya adalah pembelajaran.
“Tapi enggak apa-apa itu bagian evaluasi kita. Kita harus konsenÂtrasi, harus lebih ditingkatkan lagi, lebih fokus lagi. Kita harus pertimÂbangkan segala kemungkinan dalam sebuah pertandingan, termasuk dalam pergantian pemain,†beber pelatih yang karib disapa Jose itu.
Pelatih berlisensi B AFC itu seÂlalu menekankan anak-anak asuhÂnya supaya mempertahankan ritme permain. Berusaha untuk tak menÂgendurkan performa setelah turun minum. (Imam/Net/ed:Mina)
Bagi Halaman