BOGOR TODAY – Aparat KeÂpolisian, Detasemen Polisi Militer (Denpom) dan TNI dari Kodim 0606 Kota Bogor mengawal proses lelang mega proyek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Unit LayanÂan Pengadaan (ULP) Kota BoÂgor kemarin malam. Apakah alasan dari pengawalan lelang ini?
Ketua Pokja 7 paket RSUD di ULP Kota Bogor Adang MuÂlyadi mengatakan, kegiatan yang sedang berlangsung adalah penjadwalan ulang pembuktian verifikasi untuk lelang proyek RSUD Kota BoÂgor.
“Penjadwalannya ini sehaÂrusnya kemarin, tetapi karena ada insiden maka dijadwalkan ulang hari ini,†kata Adang keÂpada BOGOR TODAY kemarin.
Pengawalan ketat dari aparat saat pelaksanaan veriÂfikasi, menurutnya karena suatu insiden yang terjadi, maka ditindak lanjuti dengan pelaporan PT Adi Karya PerÂsero Tbk ke pihak kepolisian.
“Ya karena ada pelapoÂran ke Kepolisian dan ini suÂrat laporannya, maka untuk pelaksanaan penjadwalan ulang mendapat pengawalan dari Polisi dan TNI dan AlÂhamdulilah lancar sejauh ini,†ujarnya.
Ia juga mengakui, pemenang proyek yang meÂmakan anggaran hingga Rp 64 Miliar itu belum diputuskan, karena pihaknya harus belum membuat berita acara hasil verifikasi, dan menurutnya evaluasi berdasarkan dari haÂsil nilai, bukan sistem gugur.
“Dari hasil verifikasi hanya PT Adi Karya yang memasuki kategori, sehingga hanya satu PT yang dilakukan verifikasi,†jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Bogor Tengah, AKP Saefudin Gayo mengatakan, dirinya ada dilokasi untuk melaksanakan pengamanan kegiatan peleÂlangan. “Tugas kami disini unÂtuk memastikan proses lelang ini aman dari intervensi siapaÂpun,†paparnya.
Ia juga mengaku, dirinya menerima perintah untuk menempatkan personil di ULP untuk mengamankan proses lelang. “Memang ada permohonan untuk penempaÂtan personil, kami tempatkan sebanyak 20 personil di bantu teman-temannya dari DenÂpom dan Kodim, kalau suratÂnya masuk ke polres dan kami tim pelaksana,†pungkasnya. (Abdul Kadir Basalamah)
Bagi Halaman