Belgia membuktikan diri sebagai salah satu kandidat juara Euro 2016. Hal itu mereka buktikan dengan melumat HonÂgaria 4-0 pada babak 16 besar di Stadion Municipal, Senin (27/6/2016) dinihari WIB. Lawan selanjutnya, mereka bakal berjumÂpa Wales di babak perempat final, Sabtu (2/6/2016) dinihari WIb mendatang.
Tampil dominan dengan membuat 25 percobaan mencetak gol dan 14 diantaÂranya tepat sasaran, tak membuat Belgia bisa mengonversinya menjadi gol. TerÂbukti, mereka hanya mampu unggul 1-0 hingga babak pertama usai, lewat gol bek Toby Alderweireld pada menit ke-10 usai meneruskan umpan tendangan bebas Kevin De Bruyne.
Hongaria juga bukannya tanpa perÂlawanan. Mereka sempat membuat kiper Belgia, Thibaut Courtoius berjibaku meneÂpis sepakan Adam Pinter pada menit ke- 66. Dua menit berselang, giliran Roland Juhasz yang mendapat umpan free kick Balazs Dzsudzsak namun sepakan Juhasz masih melebar dari sasaran.

Belgia baru bisa mencetak gol kedua pada menit ke-78 lewat pemain pengganti Michy Batshuayi. Baru semenit menjejak lapangan, Batshuayi dengan mudah meÂnyontek bola umpan tarik Eden Hazard dari sisi kiri.
Hanya selang dua menit, Hazard menÂcatatkan namanya di papan skor. SeranÂgan balik cepat yang dibangun dari lini beÂlakang diakhiri dengan umpan ke sisi kiri yang ditempati Hazard. Melakukan cut-in, Hazard lantas mengecoh dua penjaganya sebelum melepaskan sepakan kaki kanan ke pojok gawang Gabor Kiraly.
Di menit ke-90, Tim Setan Merah meÂnambah gol lagi yang juga dibuat oleh peÂmain pengganti lainnya, Yannick-Ferreira Carasco yang menuntaskan serangan balik cepat Belgia lewat sepakan dari jaÂrak dekat yang menaklukkan Kiraly. Radja Nainggolan jadi pencipta assist lewat umpÂan terobosan. Skor 4-0 pun menutup laga ini untuk kemenangan Belgia.
Gol Kurang Banyak Menang besar tidak membuat pelatih Belgia, Marc Wilmots kegirangan. Bagi Wilmots, timnya bisa menang lebih besar dengan banyaknya upaya mencetak gol hingga memaksa kiper Hongaria mencipÂtakan 10 saves.
“Kami seharusnya bisa unggul 3-0 saat paruh pertandingan, kami menjaga skor 1-0 terlalu lama. Kami mencetak gol kedua dan ketiga dengan sangat cepat, tapi kami membutuhkan banyak peluang. Dan di pertandingan besar Anda tak mendapat banyak peluang, Anda mendapat hukuÂman,†kata Wilmots dilansir situs UEFA.
“Saya bilang pada para pemain saya, agar bisa bersabar, seringkali di saat latiÂhan kami melakukan satu-dua kali operan. Saat bermain di Brasil, Anda menanyakan mengapa dan hari ini Anda tahu mengapa Anda bisa memindahkan bola dengan sanÂgat cepat,†tambah pelatih 47 tahun itu.