Untitled-6BOGOR TODAY – Curahan hati seorang kaum disabilitas yakni penyandang tunane­tra, Rani sontak membuat puluhan wartawan dan polisi tertunduk sebelum memu­lai acara buka bersama di Sekretariat Disabilitas Jalan Kedondong, Kelurahan Te­gal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, kemarin.

Rani mengungkapkan isi hatinya ketika dirinya mu­lai tidak bisa melihat. Kaget, depresi, dan marah diakui oleh dirinya ketika tiba-tiba nikmat penglihatan yang di­berikan oleh Allah SWT di­cabut. “Apakah pantas kami marah kepada Allah ketika nikmat dari penglihatan kita dicabut?” ungkapnya.

Sambil menangis, ia juga meminta kepada para pe­mimpin yang mempunyai jabatan dan harta melimpah untuk senantiasa bersyukur dengan apa yang sudah di­berikan Allah SWT dan men­jauhkan sifat sombong. “Tida­klah pantas wahai kalian para pejabat bertingkah sombong dengan mempunyai anak buah yang banyak, semua ini hanya titipan dari Allah SWT,” tuturnya.

BACA JUGA :  Polisi Tangkap Pencuri Pagar Besi di Tempat Pemandian Air Panas Parung

Ia juga menutup curahan hati dengan mengajak para penyandang disabilitas agar tetap semangat menjalani hidup walaupun tak memiliki penglihatan, kaki maupun tangan. “Kita semua harus tetap bersyukur karena kita punya cahaya di dalam hati kita untuk tetap bertahan,” tutupnya.

Penutupan ini mendapat apresiasi dan tepuk tangan dari polisi dan wartawan yang termenung mendengarkan curahan hati seorang tunane­tra ini.

Kepala Polisi Resort Bogor Kota Ajun dan Komisaris Be­sar Polisi (AKBP) Andi Herin­dra Rahmawan mengatakan, banyak hikmah yang bisa di­raih dengan kegiatan silatur­ahmi ini, dirinya mengatakan harus banyak bersyukur den­gan apa yang telah diberikan Allah SWT. “Kami harus lebih banyak bersyukur lagi, kare­na kita yang sehat belum ten­tu mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT,” pungkasnya.

BACA JUGA :  PT Raden Real Lestari Bagikan Bingkisan Untuk Anggota JJB

Sementara itu, perwakilan wartawan Bogor, Furqon mengatakan media akan terus mendukung hal positif yang dilakukan oleh penyadang disabilitas. “Kita tidak bisa memberikan banyak bantu­an, tetapi bentuk perhatian kita kepada penyadang dis­abilitas yakni dengan adanya mereka di dalam karya kami untuk bahan pemerintah me­lihat sejauh mana kebutuhan dari para penyadang disabili­tas,” pungkasnya.

Acara buka bersama terse­but ditutup dengan kegiatan ngaliwet bersama untuk mempererat tali silaturahmi antara polisi, wartawan dan kaum disabilitas. (Abdul Ka­dir Basalamah/ed:Mina)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================