Menurut Djadjang jumlah tersebut terÂlalu banyak. Karena saat dirinya menukangi Persib, jumlah pemain sebanyak 23 pemain. Bahkan menurut Djadjang maksimalnya jumlah pemain dalam tim yakni 24 peÂmain.
“Saya agak sedikit kurang nyaman denÂgan jumlah pemain yang terlalu banyak. Saya harus berpikir lebih matang dalam memberdayakan pemain sebanyak ini,†ujarnya kepada galamedianews.com, Selasa (28/6/2016).
Djadjang mengaku dengan jumlah 28 pemain yang tersedia menjadi kesulitan tersendiri untuknya. Situasi ini bukan seÂbuah keuntungan, tapi sebaliknya.
“Saya biasa melatih tim dengan pola kebersamaan. Dengan ada 28 pemain pasti ada pemain yang tak bisa dimainkan. Saya harus meraba perasaan pemain meskiÂpun sekarang era profesional, tapi tetap saja kita harus meraba pemain saat tidak diturunkan,†paparnya.
Pelatih yang mengantarkan Persib juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 ini menyebut, salah satu pekerjaan rumah yang secepatnya harus dibenahi yakni mental pemain.
“Yang utama dibenahi yakni masalah mental. Sebetulnya secara kualitas para pemain yang dimiliki Persib sudah bagus. Tapi karena hasil di awal ISC yang kurang baik otomatis berdampak pada mental sehingga hasil-hasil pertandingan di depan,†jelas DjÂadjang saat ditemui galamedianews di kediamannya, Selasa (28/6/2016).
Tak hanya faktor mental, secara kualitas pun masih ada bolong yang haÂrus ditambal. Dan bolong Persib saat ini yang paling menonjol yakni lini tengah. “ Pandangan saya soal lini tengah Persib hampir sama dengan komentar Bobotoh. Saat ini lini tengah kurang memberikan suplai kepada penyerang untuk membuat gol. Itu yang harus dibenahi,†kata Djanur.
Melihat potensi para pemain tengah yang ada sekarang, Djadjang yakin bisa mengoptimalkannya. “Saya percaya meliÂhat potensi pemain yang ada masih bisa diasah sehingga perannya di lapangan lebih maksimal,†jelasnya.
(Imam/net/ed:Mina)