Untitled-11BANDUNG, TODAY-Manajemen Persib Bandung akhirnya menunjuk Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih. Persib meng­gantikan Dejan Antonic yang sebelumnya mengundurkan diri usai sejumlah hasil mi­nor di Torabika Soccer Championship pre­sented by IM3 Ooredoo..

Setelah Dejan mundur, Persib sempat dilatih oleh caretaker Herrie Setyawan pada dua pertandingan Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo. Kekalahan 1-2 dari Persegres Gresik United membuat manajemen Persib memutuskan memulangkan Djadjang.

Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar, menuturkan, keputusan ini sudah dipikirkan matang-matang. Sebab, Persib ingin mendongkrak posisi mereka yang kini belum juga bangkit di TSC 2016. Keputusan ini memaksa pria yang akrab Djanur mem­batalkan rencana menimba ilmu di tim asal Amerika Serikat, DC United.

“Djadjang segera ditarik. Kemampuan­nya kan sudah jelas. Kita kan harus ada (pelatih) yang sesuai,” kata Umuh saat dite­mui di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Selasa (28/6/2016). “Untuk (bela­jar) ke DC United batal, saya sudah meng­hubungi dan dia siap,” ungkap dia.

Menurut Umuh, Djanur sudah bakal memimpin pada latihan yang akan digelar besok (29/6/2016). Latihan tersebut seb­agai persiapan Persib untuk menghadapi PSM Makassar, Sabtu (2/7/2016). “InsyaAl­lah secepatnya, mungkin sudah mulai (me­mimpin) latihan Persib besok,” papar Umuh.

Sementara itu, Djadjang Nurdjaman mengaku sudah dihubungi manajer Persib Bandung H. Umuh Muchtar pada Selasa (28/6/2016) pagi untuk diminta kembali menangani Persib dalam mengarungi sisa laga di Indonesia Soccer Championship (ISC).

BACA JUGA :  Taktik Jitu dan Profesionalisme Ala Shin Tae-yong

“Ya tepatnya tadi pagi saya ditelepon manajer katanya saya harus siap kembali lagi ke tim. Dan kabar ini tentunya setelah menggelar rapat internal PT PBB antara komisaris Pak Zainuri, Pak Kuswara, dan Dirut Pak Glenn (Sugita). Lalu menghubun­gi saya dan saya siap dengan dipercaya kembali melatih,” kata Djadjang kepada wartawan di kediamannya, di Antapani.

Ia meyakinkan selama ini dirinya me­mang tidak keluar dari Persib. Hanya saja, Djadjang tidak bisa bersama-sama tim karena adanya pelatih baru dan Djadjang sendiri yang harus menimba ilmu di Italia selama enam bulan. “Saya selama ini tidak berpisah dengan tim, saya tetap bagian dari keluarga Persib. Sekarang saya sudah kem­bali ke dalam tim semoga bisa memperbaiki posisi klasemen dan memenuhi target besar di Persib,” jelasnya.

Soroti Mental dan Lini Tengah Persib

Persib Bandung saat ini memiliki 28 pe­main dalam mengarungi Indonesia Soccer Championship (ISC). Melihat jumlah perso­nel yang gemuk, ternyata membuat Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman sedikit kurang nyaman.

Menurut Djadjang jumlah tersebut ter­lalu banyak. Karena saat dirinya menukangi Persib, jumlah pemain sebanyak 23 pemain. Bahkan menurut Djadjang maksimalnya jumlah pemain dalam tim yakni 24 pe­main.

“Saya agak sedikit kurang nyaman den­gan jumlah pemain yang terlalu banyak. Saya harus berpikir lebih matang dalam memberdayakan pemain sebanyak ini,” ujarnya kepada galamedianews.com, Selasa (28/6/2016).

Djadjang mengaku dengan jumlah 28 pemain yang tersedia menjadi kesulitan tersendiri untuknya. Situasi ini bukan se­buah keuntungan, tapi sebaliknya.

BACA JUGA :  Profil Maarten Paes, Kiper FC Dallas jadi Pemain Naturalisasi Berdarah Kediri

“Saya biasa melatih tim dengan pola kebersamaan. Dengan ada 28 pemain pasti ada pemain yang tak bisa dimainkan. Saya harus meraba perasaan pemain meski­pun sekarang era profesional, tapi tetap saja kita harus meraba pemain saat tidak diturunkan,” paparnya.

Pelatih yang mengantarkan Persib juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 ini menyebut, salah satu pekerjaan rumah yang secepatnya harus dibenahi yakni mental pemain.

“Yang utama dibenahi yakni masalah mental. Sebetulnya secara kualitas para pemain yang dimiliki Persib sudah bagus. Tapi karena hasil di awal ISC yang kurang baik otomatis berdampak pada mental sehingga hasil-hasil pertandingan di depan,” jelas Dj­adjang saat ditemui galamedianews di kediamannya, Selasa (28/6/2016).

Tak hanya faktor mental, secara kualitas pun masih ada bolong yang ha­rus ditambal. Dan bolong Persib saat ini yang paling menonjol yakni lini tengah. “ Pandangan saya soal lini tengah Persib hampir sama dengan komentar Bobotoh. Saat ini lini tengah kurang memberikan suplai kepada penyerang untuk membuat gol. Itu yang harus dibenahi,” kata Djanur.

Melihat potensi para pemain tengah yang ada sekarang, Djadjang yakin bisa mengoptimalkannya. “Saya percaya meli­hat potensi pemain yang ada masih bisa diasah sehingga perannya di lapangan lebih maksimal,” jelasnya.

(Imam/net/ed:Mina)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================