Soal persentase komposisi anÂtara latihan dengan sesi motivasi, ia mengatakan itu menjadi kewenanÂgan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabidbinpres) PBSI dan pelatih. Pihaknya bersama Satlak Prima hanya menyediakan psikolog dan ahli pemulihan selama di Kudus.
“Psikolog dan ahli recovery suÂdah dari Satlak Prima yang menyÂiapkan. Psikolog ini pun sudah jadi bagian dari motivator. Kami tidak memasukan motivator (orang) baru karena efeknya justru malah tidak bagus, perlu penyesuaian lagi. PrinÂsipnya, buat atlet itu sekarang yang penting adalah situasi yang konÂdusif untuk mereka bisa berbuat maksimal. Menghilangkan faktor-faktor non teknis, karena orang baru belum tentu sesuai dengan irama tim yang ada sekarang,†BuÂdiharto menjelaskan.
Sehubungan dengan itu, PBSI juga telah menyiapkan logistik dan tim penanggung jawab dapur dan nuÂtrisi untuk membantu segala kebutuÂhan tim. Termasuk saat di Sao Paulo nanti. Setelah menjalani pemusatan latihan di Kudus, Hendra dkk. akan kembali ke Jakarta berlatih rutin. BaÂrulah pada 27 Juli mereka bertolak ke Sao Paulo untuk beradaptasi denÂgan kondisi dan cuaca Brasil.
“Logistik pasti sudah kami siapÂkan dan setiap bulan ada orang kami yang juga membantu segala kebutuhan tim, selama karantina di Sao Paulo maupun perkampunÂgan atlet. Sementara untuk Kudus sudah pasti, tim kami juga lengkap dari nutrisi, chef-nya juga,†kata BuÂdiharto. (Rishad/Dts)