“Untuk solar justru kami memperkirakan ada penurunan dan hanya terserap 78% dari 8.560 KL menjadi 6.708 KL karena keÂbanyakan truk-truk barang tidak diperbolehkan beroperasi selaÂma libur Ramadan dan sejumlah industri yang menurunkan atau menghentikan produksinya selama periode Lebaran,†ungkapnya.
Sedangkan untuk konsumsi Avtur diperkirakan naik sebesar 7% menjadi 6.443 KL dan konsumsi LPG meningkat 6% dari 7.250 MT menjadi 7.650 MT.
“Agar pasokan lancar, Pertamina juga telah membentuk PosÂko Satuan Tugas untuk pemantauan ketersediaan BBM dan LPG serta memberikan layanan terbaik kepada konsumen sejak H-15 hingga H+15,†tambah Nurhadiya.
Pertamina juga akan memonitor pasokan Avtur di TBBM & DPPU diseluruh terminal BMM dengan Sistem Informasi ManajeÂmen Supply & Distribution (SIM & SD) yang merupakan sistem komputerisasi untuk mempermudah pengoperasional Terminal BBM, SPBU, dan SPBE selama 24 jam non-stop.
“Kami juga akan menyiapkan kantong BBM berupa mobil tanki yang akan disiapkan stand by di dekat jalur rawan kemacÂetan seperti di Merak, Jakarta, Bogor, Cikampek, Bandung, CileuÂnyi, dan akan menyiapkan BBK dalam kemasan di titik strategis sepanjang jalur mudik,†ungkapnya.
Sedangkan untuk mengurangi kepadatan dan stagnansi moÂbil tanki Pertamina yang akan mengantarkan BBM ke SPBU yang padat dan macet, Nurhadiya mengaku pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Polri agar bisa menciptakan rekayasa lalu linÂtas baik melalui metode Contra Flow ataupun lainnya.
“Masyarakat yang melakukan kegiatan mudik juga bisa berÂpartisipasi aktif melaporkan keluhan terkait layanan SPBU atauÂpun mencari SPBU terdekat melalui aplikasi smartphone ‘PerÂtaminaGo’ sedangkan bila ada kendala hambatan distribusi BBM dan LPG bisa langsung menghubungi kontak Pertamina di nomor 1500-000,†tandas Nurhadiya. .(Yuska Apitya/dtk/ed:Mina)