HLSehabis lebaran terkadang kita mendapat berita ada kerabat yang dirawat di rumah sakit. Maklum, hidangan lebaran bikin kolesterol dan gula darah jadi naik gila-gilaan. Merayakan kemenangan hari lebaran memang sebaiknya tidak dengan makan berlebihan.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Saat perayaan Lebaran hampir setiap meja makan menghidangkan makanan khas seperti opor, sam­bal goreng, rendang dan kawan-kawannya yang kaya lemak. Belum lagi minuman manis dan kue-kue kering serta puding.

Dengan kondisi asupan lemak dan gula berlebihan seperti ini, tak heran bila usai lebaran banyak orang yang mengalami kenaikan kadar gula darah, kadar kolestrol jahat, trigliserida dan tekanan da­rah. Kalau kondisi kenaikan itu berlebihan, bukan tak mungkin serangan penyakit terjadi dan ter­paksa dilarikan ke rumah sakit.

BACA JUGA :  Hilangkan Kerutan dan Wajah Kendur, Wajah Kencang Bebas Noda Hitam Hanya dengan Jeruk Nipis, Ini Dia Caranya

Jatuh sakit setelah lebaran, menurut Dr. Fiastuti Witjaksono, ahli gizi dari FKUI, terjadi karena makanan lebaran yang kaya le­mak dari santan. Makanan kaya lemak berarti kaya kalori karena satu gram lemak mengandung 9 kalori sedangkan 1 gram karbo­hidrat dan 1 gram protein hanya mengandung 4 kalori.

Satu potong daging ayam atau daging sapi dengan berat 50 gram mengandung 95 kalori. Bila dio­lah dengan santan menjadi masakan opor, daging itu mendapat tambahan 45 kalori. Ditambah den­gan bumbu yang di­masukkan ke dalam­nya, maka satu potong daging opor mengandung 140-150 kalori.

BACA JUGA :  Turunkan Kolesterol usai Kalap Makan saat Liburan Lebaran dengan Ramuan yang Dijamin Ampuh

Bila semuanya digabungkan dalam satu piring, hidangan leba­ran itu menurut Dr. Fiastuti su­dah menyumbang lebih dari 400 kalori. Padahal itu baru permu­laan. Biasanya dalam silaturahmi lebaran, semua orang yang dikun­jungi ingin hidangan lebarannya dicicipi

Hidangan lebaran jadi lebih istimewa karena disiapkan oleh keluarga kita yang terkenal piawai memasak. Hidangan yang bikin kangen itu memang hanya kita ci­cipi setahun sekali saja.Meskipun begitu, tentu kita tak boleh lapar mata.Makan boleh-boleh saja, namun ingat bahwa tempat yang kita kunjungi itu bukan tempat terakhir yang kita kunjungi.

============================================================
============================================================
============================================================