Jika sedang ramai pesanan, Dhammar sampai rela tak tidur hingga dua hari. Semua dilakukanÂnya demi menjaga kepuasan konÂsumen.
“Jujur saja, saya kadang maÂsih belum memberi kepercayaan sepenuhnya kepada orang lain dalam pengerjaan packaging apalagi yang tingkaÂtannya sulit. Karena butuh ketelitian yang tinggi. Jadi mau tak mau saya yang mengerÂjakan. Saya sampai tak tidur dua hari kareÂna dikejar deadline,†ucapnya.
Dengan banyaknya pemesanan kotak, Dharmma dalam per bulannya bisa mengÂhasilkan omzet senilai Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Dirinya berharap, dalam jangka dekat bisa memiliki gallery serta workshop pribadi sehingga masyarakat bisa langsung melihat dan semakin mengenal Koda KreÂatif.
“Doakan saja semoga dalam waktu dekat ini bisa memiliki gallery pribadi. Saya sedang mempersiapkannya sehingga bisa memberikan pelatihan kerajinan tangan ini semakin diminati,†jelasnya.
Untuk memproduksi satu kotak baik itu pengerjaan pengukuran, pemotongan, dan lainnya yang membutuhkan keterampilan ekstra, bisa menghabiskan waktu hingga 7 sampai 8 jam.
Menjadi pelaku usaha diaku pria luluÂsan sarjana IT ini penting menjalin komuÂnikasi yang baik dengan para pelanggan. “Harus bisa menjalin komuniÂkasi yang baik dengan pelangÂgan. Yang membuat kotak packaging itu banyak, bahkan mungkin lebih baik dari yang saya kerjakan. Oleh karena itu, penting menjaga komunikasi agar konsumen kembali lagi ke kita,†paparnya.
Jika ingin melihat hasil produk Koda Kreatif, Anda bisa melihat melalui instagram di @ kodakreatif. Untuk masalah harga, tentunya Koda Kreatif tak memaÂtok harga yang mahal. Untuk kotak berukuran standar, hanya dibanderol Rp 60 ribu.
Disinggung perihal pelÂuang kompetitor melakukan usaha yang sama, Dharmma tak terlalu memikirkan hal tersebut. “Saya tak terlalu meÂmikirkan hal itu, justru bagi saya adanya kompetitor meÂmacu saya berkreasi lebih baik l a g i ke depannya,†terang Dharmma. (ed:Mina)