Untitled-14Nia S. Amira
[email protected]

Tidak hanya neng geulis, selop geulis, payung pun dibuat geulis agar penampi­lan gadis-gadis dari tanah Sunda menjadi makin geulis (baca: Geulis = cantik). Jika payung-payung lainnya dapat melindungi kita dari curahan air hujan, payung geulis ini hanya bisa melindungi kita dari sengatan matahari saja, karena pa­yung-payung nan cantik ini terbuat dari kayu dengan penutupnya yang hanya dilapisi oleh kertas yang di­hias berbagai motif bunga, dan kini dengan hiasan bunga yang ada pada motif Batik tertentu.

Payung Geulis merupakan ikon dari Kota Tasikmalaya yang ke­beradaannya hampir punah. Sekitar tahun 1926 payung geulis pernah menjadi aksesoris favorit para noni Belanda yang memakainya saat ber­libur akhir pekan di kota-kota tem­pat mereka tinggal di Jawa Barat. Payung geulis pernah mengalami masa kejayaan di era 1955 sampai 1968. Kejayaan itu berangsur-angsur surut setelah pemerintah menganut sistem politik ekonomi terbuka pada tahun 1968 sehingga payung buatan pabrikan dari luar negeri masuk ke dalam negeri dan berdampak pada hancurnya usaha kerajinan payung geulis di Tasikmalaya. Usaha keraji­nan ini mulai bersinar kembali sejak tahun 1980-an, meski dalam jumlah kecil.

BACA JUGA :  Wajib Tahu, Selada Air Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Simak Ini

Proses pembuatan payung geu­lis sangat bergantung pada sinar ma­tahari, rangkanya terbuat dari bam­bu. Setelah dirangkai dan dipasangi kain dan kertas, ujung payung di­rapikan dengan menggunakan lem kanji, payung dijemur hingga keras. Payung kemudian diberi warna, serta dilukis dengan corak bunga. Semua proses pembuatan dilaku­kan secara manual kecuali gagang payung yang dibuat dengan meng­gunakan mesin.

BACA JUGA :  Halalbihalal IWAPI Kota Bogor, Hery Antasari: Ciptakan Pengusaha Tangguh

Meski kini hanya tinggal bebera­pa orang saja yang masih melestari­kan kerajinan payung geulis ini, sep­erti Mak Cicih istri dari A. Sahrod (Alm) dan menantunya, keberadaan payung ini tidak hanya sebatas di dalam negeri saja, namun sudah melanglang buana hingga ke Jepang, Perancis, dan Amerika. Payung den­gan berbagai macam warna yang sangat indah ini dapat dijadikan dekorasi rumah, toko, bahkan kan­tor dijual dengan harga berkisar an­tara IDR 50.000 hingga IDR 75.000. Payung geulis memang sungguh geulis, penampilan seorang perem­puan Indonesia yang memakai kain dan kebaya tidak sempurna tanpa membawa payung ini.

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================