eNCEP-(SMS)BOGOR TODAY- Blackberry Messeger (BBM) milik Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, En­cep Ali Alhamidi dibajak oleh hacker untuk penipuan. Melalui pesan berantai yang dikirimkannya melalui Whatsapp. Encep menginformasikan bahwa BBM miliknya telah dibajak oleh orang tidak dikenal dengan modus meminjam se­jumlah dana.

“Sejak pagi saya ada kesulitan untuk menggunakan BBM. Sudah mencoba tu­juh kali memasukan kata sandi tetap di­tolak,” ucap Encep, Jumat (15/7/2016).

Encep baru saja mendapat kabar dari teman baiknya yang memberi­tahukan telah berdialog melalui BBM milik Encep isinya permoho­nan peminjaman uang sebesar Rp 6 juta.

“Oleh karena itu, semua BBM yang mengatasnamakan saya mohon diabai­kan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut,” pinta Encep.

Lebih jauh dia mengatakan, pemba­jakan BBM miliknya sudah terjadi sejak pukul 06.00 WIB. Sejak saat itu dia su­dah tidak bisa mengakses BBM miliknya.

BACA JUGA :  Layanan Baru Disdukcapil Kota Bogor

Sejumlah rekan dan teman yang ada di kontak BBM dengan nama Kang En­cep, termasuk sejumlah media ada di Bogor mendapat pesan yang sama, yakni permintaan peminjaman dana.

Dalam aksinya, hacker mengawali percakapan dengan mengirimkan Ping. Ketika ditanya, “Ada apa?”, “Apa yang bisa dibantu?”,.Hacker ini menjawab, “Lagi di mana?, bisa minta tolong pinjam uang dulu?”. Dan berjanji akan diganti besok.

Ketika ditanyakan untuk keperluan apa meminjam uang, hacker menjawab, “Ada urusan mendadak harus disele­saikan hari ini”. Urusan yang dimaksud adalah keperluan pribadi dan meminjam dana senilai Rp 3 juta.

Terkait nominal uang yang diminta berbeda-beda, sejumlah media lokal di Bogor mengaku telah diminta dana seni­lai Rp 5 juta. Uang itu diminta ditransfer ke rekening BNI dengan nomor rekening 042-*7*-67*3 atas nama Bpk Meri.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Gaungkan Program Ekonomi Hijau untuk Peringati Hari Otda ke-XXVIII

Kepala Bagian Operasi Polres Bogor Kota Kompol Prasetyo Purbo Nurcahyo menjelaskan, tindak kejahatan terse­but paling efektif diungkap dengan cara penjebakan dan tidak mengikuti keinginan hacker untuk mengirim, atau mentransfer uang yang dim­inta ke nomor rekening yang di­berikan.

“Itu modus yang paling efektif di­pancing untuk ketemuan baru sera­hin uangnya, polisi dapat melakukan penangkapan,” kata Prasetyo seperti dilansir dari Antara.

Menurut Prasetyo, pihaknya telah melakukan pelacakan terhadap nomor rekening bank yang dikirimkan oleh hacker yang terkonfirmasi berada di dae­rah Sulawesi.

“Pelaku biasa mobile, tidak menetap di satu wilayah. Terkadang data bank digunakan juga tidak benar alias palsu. Mereka sudah siaga di depan ATM, begi­tu uang ditransfer oleh korban, langsung diambil tunai,” pungkasnya.(Yuska Apitya/ed:Mina)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================